Menteri Kesehatan Chen Shih-chung mengatakan, China belum memberikan cukup bukti bahwa vaksinnya aman, dan kebanyakan orang Taiwan tetap tidak ingin memakainya. Chen juga mengatakan, jika ingin mendatangkan vaksin dari China maka undang-undang yang melarang impor vaksin China perlu direvisi. Di sisi lain, Beijing telah meminta Taiwan untuk mengesampingkan prasangka politik.
"Sebagian besar warga Taiwan sangat antusias mengantisipasi penggunaan vaksin di daratan. Tugas mendesak adalah menghilangkan rintangan politik," kata Kantor Urusan Taiwan China dalam sebuah pernyataan kepada Reuters.
Pemerintah Taiwan telah merahasiakan detail pembelian vaksin. Tetapi, pemerintah berjanji akan mendatangkan lebih banyak vaksin untuk memenuhi kebutuhan warganya.
Chen bertemu secara virtual dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS), Xavier Becerra pada minggu lalu untuk membahas vaksin. Tetapi, hingga saat ini belum ada pengumuman tentang bantuan vaksin dari AS. Namun, dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa AS berusaha membantu mempercepat pengiriman vaksin yang telah dipesan Taiwan.