Selasa 01 Jun 2021 18:58 WIB

UNHCR Prihatin Kondisi Pengungsi Rohingya di Pulau Terpencil

Anggota angkatan laut Bangladesh diduga pakai pentungan terhadap Rohingya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Sekelompok pengungsi Rohingya di atas kapal angkatan laut saat mereka pindah ke Pulau Bhashan Char, di Chittagong, Bangladesh 29 Desember 2020. Kelompok kedua pengungsi Rohingya dipindahkan ke pulau Bhashan Char di bawah distrik Noakhali.
Foto:

Pemerintah telah membangun 1.400 rumah klaster besar empat kaki di atas tanah dengan balok beton dan 120 tempat perlindungan siklon bertingkat di pulau itu. Setiap rumah klaster terdiri dari 16 kamar.

Pembangunan tersebut menghabiskan dana lebih dari 350 juta dolar AS. Bangladesh telah mengembangkan proyek pemukiman kembali di atas lahan seluas 13 ribu hektar untuk memindahkan 100 ribu Muslim Rohingya dari kamp pengungsi di Cox's Bazar yang padat.

Menurut sumber resmi, Pulau Bhasan Char terletak 50 kilometer di lepas pantai barat daya Bangladesh, dan hampir 193 kilometer dari ibu kota Dhaka. Potensi bantuan kemanusiaan untuk menjangkau pulau tersebut ketika terjadi bencana alam sangat sulit.

Komisaris Pemulihan dan Repatriasi Bangladesh Shah Rezwan Hayat berharap ada langkah positif dari PBB untuk masa depan pengungsi Rohingya di pulau Bhasan Char. Hayat mengatakan, pemerintah akan melakukan evaluasi jika PBB mengusulkan persyaratan tambahan untuk keamanan pengungsi Rohingya di pulau tersebut. “Jika mereka mengajukan lebih lanjut persyaratan lain untuk Rohingya di pulau Bhasan Char, pemerintah akan mengevaluasinya sesuai ketentuan,” kata Hayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement