Ahad 06 Jun 2021 14:04 WIB

Kanada Minta Tanggung Jawab Gereja atas Genosida Pribumi

Kanada menemukan ratusan sisa jenazah anak pribumi di sekolah yang dijalankan gereja

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau
Foto:

Sekolah residen dijalankan oleh pemerintah dan kelompok gereja Katolik. Tujuan sekolah ini adalah untuk mengasimilasi anak-anak pribumi.

Belum lama ini sisa jenazah anak-anak telah ditemukan di Kamloops Indian Residential School di British Columbia. Sekolah itu ditutup pada 1978. Penemuan jenazah tersebut telah membuka kembali luka lama, dan memicu kemarahan tentang kurangnya informasi serta akuntabilitas.

Dari 1893 hingga 1969, sebuah kongregasi Katolik bernama Missionary Oblates of Mary Immaculate menjalankan sekolah Kamloops, yang pernah menjadi yang terbesar di Kanada.

Pada Jumat (4/6), Kepala Tk̓emlúps te Secwépemc, Rosanne Casimir, mengatakan, Gereja Katolik harus meminta maaf kepada publik atas penemuan sisa jenazah anak-anak di sekolah perumahan.

"Kami menginginkan permintaan maaf dari Gereja Katolik. Permintaan maaf publik. Bukan hanya untuk kami, tapi untuk dunia," kata Casimir. 

Pada hari Rabu, Uskup Agung Vancouver J. Michael Miller mengatakan, Gereja telah melakukan kesalahan. Keuskupan agung akan transparan dengan arsip dan catatan terkait sekolah perumahan.

"Gereja Katolik secara keseluruhan di Kanada tidak terkait dengan sekolah tempat tinggal, begitu pula dengan Konferensi Waligereja Kanada," kata Miller.

Secara terpisah, pakar hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta Kanada dan Vatikan untuk menyelidiki lebih lanjut kematian anak-anak yang ditemukan di Kamloops. "Tidak terbayangkan bahwa Kanada dan Takhta Suci akan membiarkan kejahatan keji seperti itu tidak terhitung dan tanpa ganti rugi penuh," kata pakar hak asasi manusia PBB dalam sebuah pernyataan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement