Pemerintah Haiti telah mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu untuk memburu para pembunuh. Dalam wawancara dengan kantor berita The Associated Press, Joseph menyerukan penyelidikan internasional atas pembunuhan tersebut. Dia mengatakan, kasus pembunuhan Moise tidak menjadi penghalang untuk menggelar pemilihan umum pada akhir tahun ini.
“Kami membutuhkan setiap orang untuk memajukan negara ini. Dia (Moise) adalah seorang pria pemberani yang telah menentang beberapa oligarki di negara ini. Kami percaya hal-hal itu bukan tanpa konsekuensi," kata Joseph.
Haiti telah berjuang untuk mencapai stabilitas sejak jatuhnya kediktatoran dinasti Duvalier pada 1986, dan telah bergulat dengan serangkaian kudeta dan intervensi asing. Sejak Moise menjabat sebagai presiden pada 2017, dia telah menghadapi seruan untuk mengundurkan diri dan aksi protes.
Moise menghadapi tuduhan korupsi dan pengelolaan ekonominya yang buruk. Cengkraman Moise pada kekuasaan dinilai semakin meningkat.
Akhir-akhir ini, Moise memimpin dalam keadaan paling buruk. Terjadi kekerasan geng yang diduga terkait dengan politik. Selain itu, para pemimpin bisnis menggunakan kelompok bersenjata untuk tujuan mereka sendiri.