Selasa 13 Jul 2021 07:45 WIB

Pembunuh Presiden Haiti Punya Hubungan dengan Badan Hukum AS

Presiden Haiti Moise mengalami penyiksaan sebelum dibunuh

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
 Tersangka dalam pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise duduk di lantai dengan tangan diborgol setelah ditahan, di Direktorat Jenderal polisi di Port-au-Prince, Haiti, Kamis, 8 Juli 2021. Seorang hakim Haiti yang terlibat dalam penyelidikan pembunuhan mengatakan bahwa Presiden Moise ditembak belasan kali dan kantor serta kamar tidurnya digeledah.
Foto:

Pihak berwenang Haiti menangkap dalang pembunuhan Moise yaitu, Christian Emmanuel Sanon pada Ahad (11/7). Sanon adalah seorang berkewarganegaraan Amerika Haiti. Badan-badan penegak hukum dan intelijen AS sedang menyelidiki latar belakang orang-orang Amerika Haiti terlibat dalam pembunuhan itu.  

Presiden Moise mengalami penyiksaan sebelum dibunuh oleh sekelompok pembunuh yang diduga orang asing. Menurut pihak berwenang Haiti, Moise disiksa di kamar tidurnya.

Salah satu hakim yang terlibat dalam penyelidikan, Carl Henry Destin mengatakan kepada surat kabar Le Nouveliste, putri Moise melarikan diri. Sementara putra dan staf Moise dibungkam secara paksa. Destin mengatakan, berdasarkan laporan otopsi, Moise mengalami patah tulang di lengan dan kaki kanannya.

Dilansir Anadolu Agency, Ahad (11/7), Kepala Kepolisian Nasional Haiti, Leon Charles mengatakan, kelompok yang membunuh Moise terdiri atas dua orang berkewarganegaraan Amerika dan 26 orang berkewarganegaraan Kolombia. Para pejabat mengatakan sebelumnya bahwa empat tersangka telah tewas dalam baku tembak dengan polisi. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement