Rabu 14 Jul 2021 08:16 WIB

Taliban Sambut Investasi dari China untuk Afghanistan

Taliban menyebut China sebagai negara bersahabat

Red: Nur Aini
Menyebut China sebagai negara

Juru bicara Taliban itu mengatakan kelompoknya tidak akan mengizinkan "kelompok separatis, termasuk Gerakan Islam Turkistan Timur atau ETIM, beroperasi di Afghanistan.”

"Ya, itu tidak akan diizinkan masuk," tekan dia.

Jubir Shaheen mengatakan kelompoknya tak akan membiarkan pihak dari negara lain menggunakan Afghanistan sebagai tempat untuk melancarkan serangan terhadap negara lain.

“Kami telah membuat komitmen bahwa kami tidak akan mengizinkan mereka baik itu individu maupun entitas terhadap negara mana pun termasuk China," jelas dia.

“Ini adalah komitmen kami di bawah perjanjian Doha. Kami mematuhi kesepakatan itu," imbuh dia.

Tahun lalu, Washington menghapus ETIM dari daftar kelompok terornya, membuat marah Beijing yang menganggap kelompok tersebut diduga mengobarkan masalah di Xinjiang, di mana China telah dituduh mengasimilasi budaya dan tradisi etnis Uyghur, yang sebagian besar adalah Muslim.

Taliban “mewarisi al-Qaeda” dari pemerintahan mantan Presiden Afghanistan Burhanuddin Rabbani, kata Shaheen. “Al-Qaeda milik era masa lalu dan tidak akan diizinkan beroperasi di negara ini lagi,” ungkap dia.

Menyusul kepergian pasukan AS, kami perlu mengadakan pembicaraan dengan Beijing, tutur juru bicara Taliban itu.

"Kami sempat mengizinkan (al-Qaeda) untuk tinggal di Afghanistan karena mereka tidak memiliki tempat di negara lain," kata juru bicara Taliban, sambil menekankan bahwa "sekarang tidak ada lagi anggota al-Qaeda di Afghanistan."

“Kami tidak akan mengizinkan perekrutan terbuka atau pusat pelatihan atau penggalangan dana apa pun untuk kelompok mana pun di Afghanistan,” tukas dia.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/taliban-sambut-investasi-ramah-dari-china-untuk-afghanistan/2303235
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement