Jumat 30 Jul 2021 20:45 WIB

China dan Taliban Berdialog, Ini Respons AS

China telah mendesak Taliban untuk membuat kemajuan dalam pembicaraan damai.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Pasukan taliban di Afghanistan
Foto:

Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, membenarkan bahwa, wilayah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan keamanan negara mana pun termasuk China. Beijing memiliki insentif komersial untuk membangun hubungan dengan Taliban. 

Cadangan mineral Afghanistan yang kaya telah menarik investasi dari Beijing selama beberapa dekade, dan keduanya berada di jalur perdagangan penting jika keamanan dapat ditingkatkan.

Kepentingan Cina di negara tetangga Pakistan telah menjadi target berulang bagi para militan, tetapi Taliban telah berjanji untuk melindungi China.

Taliban berharap, China dapat terlibat lebih jauh dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi Afghanistan. Selain itu, Cina dihaarapkan memainkan peran yang lebih besar dalam rekonstruksi dan pembangunan ekonomi di masa depan.

Namun Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, mendesak para pemimpin internasional untuk menantang presentasi Taliban tentang diri mereka sebagai. "Ini bukan Taliban abad ke-20, tetapi manifestasi dari hubungan antara jaringan teroris transnasional dan organisasi kriminal transnasional,” katanya.

Pemerintah Afghanistan telah mengubah strategi militer, dengan memfokuskan untuk melindungi sejumlah kota dan daerah strategis seperti penyeberangan perbatasan. Afghanistan berharap dapat memaksa Taliban kembali ke meja perundingan perdamaian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement