Kamis 05 Aug 2021 10:54 WIB

Seruan Agar PM Muhyiddin Mundur Kian Kencang

Koalisi Pakatan Harapan menolak kepemimpinan PM Muhyiddin Yassin.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Anggota oposisi Malaysia Anwar Ibrahim, ketiga dari kiri, dan Mahathir Mohamad, kelima dari kiri, berbicara kepada media selama protes di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, 2 Agustus 2021.
Foto:

Muhyiddin mengimbau kepada seluruh PNS, terutama garda terdepan, untuk menjalankan tugasnya tanpa terpengaruh oleh gejolak politik yang diciptakan oleh pihak-pihak tertentu. "Saya tahu mereka tidak senang dengan desakan saya untuk tidak memenuhi beberapa tuntutan mereka, termasuk mendesak saya untuk campur tangan dalam urusan pengadilan untuk membebaskan beberapa orang yang diadili karena pelanggaran pidana," kata Muhyiddin.

Percepat sidang

Dalam pernyataan terpisah pada Rabu (4/8), anggota parlemen oposisi mengatakan, pertemuan parlemen khusus harus diadakan selambat-lambatnya 9 Agustus untuk membahas mosi kepercayaan pada perdana menteri. Mosi tersebut harus diajukan, diperdebatkan dan diputuskan sekarang juga untuk mengakhiri masalah legitimasi perdana menteri.

"Kami tidak dapat menerima bahwa masalah dukungan untuk perdana menteri ditunda hingga September. Sangat tidak masuk akal bagi pemerintah, yang legitimasi dan dukungan mayoritasnya dipertanyakan, menunda proses untuk menentukan dukungannya di parlemen," kata pernyataan itu.

Anggota parlemen yang menandatangani pernyataan tersebut adalah Anwar, Mohamad Sabu (Amanah), Lim Guan Eng (DAP), Mohd Shafie Apdal (Parti Warisan Sabah, Warisan), Mukhriz Mahathir (Pejuang), Wilfred Madius Tangau ( UPKO),  Baru Bian (PSB), Syed Saddiq Syed Abdul Rahman (MUDA) dan Maszlee Malik (independen).

Presiden UMNO Ahmad Zahid mengatakan, perdana menteri harus segera mengadakan sidang parlemen khusus untuk membuktikan bahwa ia masih menguasai mayoritas di parlemen. Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan telah menyerahkan keputusan delapan anggota parlemen UMNO yang menarik dukungan mereka untuk Muhyiddin kepada raja pada 30 Juli.

Sekarang ada lebih banyak dewan dari anggota parlemen UMNO, menyusul keputusan dewan tertinggi partai untuk menarik dukungan bagi pemerintah Perikatan Nasional dan perdana menteri.

Ahmad Zahid mengatakan pernyataan perdana menteri bahwa dia masih memimpin mayoritas adalah tidak benar. Sementara itu, Pemimpin Parti Warisan Sabah, Mohd Shafie Apdal, mengatakan, dia dan tujuh anggota parlemen partai lainnya dengan suara bulat mendesak perdana menteri dan kabinetnya untuk segera mengundurkan diri.

"Kami juga ingin menekankan bahwa rapat parlemen untuk menentukan mayoritas Tan Sri Mahiaddin Yasin harus diadakan sesegera mungkin, tanpa harus menunggu sampai September," kata Shafie.

Kepala Penerangan Parti Pejuang Tanahair, Ulya Aqamah Husamudin menambahkan, partai tersebut tidak pernah menandatangani pernyataan resmi yang mendukung perdana menteri. Partai tersebut dipimpin oleh mantan perdana menteri Mahathir Mohamad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement