Rabu 18 Aug 2021 21:28 WIB

Kisah Pilu Penyintas Gempa Haiti yang Perlu Bantuan

Gempa Haiti menewaskan sedikitnya 1.941 orang.

 Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan hotel Le Manguier di Les Cayes, Haiti pada 24 Januari 2020 di bagian atas, dan pada Ahad (15/8/2021). bagian bawah, setelah runtuh akibat gempa berkekuatan 7,2 SR pada Sabtu.
Foto:

 

Saat ini, sekitar setengah juta anak Haiti tidak memiliki atau memiliki akses terbatas ke tempat penampungan, air bersih, perawatan kesehatan dan gizi. PBB mengatakan mereka telah mengalokasikan dana darurat 8 juta dolar (Rp 115,1 miliar) untuk membantu para penyintas.

Negara-negara Amerika Latin seperti Venezuela, Chile, Meksiko, Panama, Kolombia dan negara tetangga Republik Dominika mengirimkan makanan, obat-obatan dan keperluan lain. Amerika Serikat juga mengerahkan pasokan dan tim penyelamat.

Meski geng-geng kriminal menutup akses jalan selama berbulan-bulan, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mengatakan "negosiasi berhasil" dicapai sehingga konvoi bantuan bisa menjangkau Les Cayes. Rumah sakit di Les Cayes, sekitar 150 km arah barat ibu kota Port-au-Prince, bahkan lebih kewalahan pada Selasa ketika para pasien yang dirawat di tenda-tenda dipindahkan ke dalam gedung untuk menghindari badai tropis.

Direktur RS Peterson Gede mengatakan paramedis sudah berusaha melakukan yang terbaik."Kami tak mampu menangani semua pasien," kata dia.

Mathieu Jameson, wakil kepala komite yang dibentuk oleh penghuni kampung tenda, mengatakan ratusan orang di sana sangat membutuhkan makanan, tempat berlindung dan perawatan kesehatan."Kami tak punya dokter. Kami tak punya makanan. Tiap pagi warga baru bertambah. Kami tak punya kamar mandi, tak ada tempat untuk tidur. Kami perlu makanan, kami perlu lebih banyak tenda," kata Jameson.

 

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement