Rabu 18 Aug 2021 21:28 WIB

Kisah Pilu Penyintas Gempa Haiti yang Perlu Bantuan

Gempa Haiti menewaskan sedikitnya 1.941 orang.

 Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan hotel Le Manguier di Les Cayes, Haiti pada 24 Januari 2020 di bagian atas, dan pada Ahad (15/8/2021). bagian bawah, setelah runtuh akibat gempa berkekuatan 7,2 SR pada Sabtu.
Foto:

Krisis politik

Gempa yang menimpa Haiti terjadi lebih dari sebulan setelah negara itu terjerumus dalam krisis politik oleh pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli. Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan pada Selasa terlalu dini untuk mengukur dampak gempa pada proses politik di Haiti.

AS, negara donor terbesar, belum punya rencana untuk mengirim tentara ke sana.Tim penyelamat telah menggali di reruntuhan untuk mencari penyintas.

Perdana Menteri Ariel Henry, yang dilantik kurang dari sebulan lalu setelah peristiwa pembunuhan Moise, berjanji akan mendistribusikan bantuan kemanusiaan yang lebih baik daripada yang diberikan saat bencana gempa 2010 terjadi.

Meski miliaran dolar bantuan telah dikucurkan di Haiti setelah gempa 2010 itu dan badai Matthew pada 2016, banyak warga Haiti mengatakan mereka merasakan sedikit manfaat dari upaya-upaya pemerintah yang tidak terkoordinasi, di tengah kelangkaan pangan dan kebutuhan pokok yang terus terjadi.

"Gempa ini adalah bencana besar yang menimpa kami di tengah musim badai," kata Henry kepada wartawan.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement