Kamis 19 Aug 2021 18:48 WIB

Ismail Sabri Berpeluang Besar Jadi PM Baru Malaysia

Ismail tampaknya memperoleh dukungan mayoritas di parlemen Malaysia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob saat meninggalkan markas partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) ke Istana Nasional di Kuala Lumpur, Malaysia, 19 Agustus 2021. Anggota parlemen dari partai yang bersekutu dengan Perikatan Nasional (PN) telah dipanggil oleh Raja Malaysia ke Istana Nasional untuk memastikan dukungan mereka terhadap Ismail Sabri Yaakob sebagai perdana menteri berikutnya.
Foto:

Jika Ismail terpilih sebagai perdana menteri, hal itu akan mengembalikan dominasi UMNO dalam perpolitikan Malaysia. Partai tersebut telah memerintah Negeri Jiran sejak mereka merdeka dari Inggris pada 1957. UMNO kehilangan kekuasaan saat mantan perdana menteri Najib Razak terlibat skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Pemerintahan Najib digulingkan oleh Mahathir Mohamad.

Muhyiddin Yassin mengundurkan diri dari jabatannya pada Senin (16/8) lalu. Hal itu terjadi setelah UMNO menarik dukungan terhadapnya. "Saya bisa saja menguji dukungan saya di parlemen seperti yang saya katakan kepada Anda semua sebelumnya, tetapi 15 anggota parlemen UMNO menarik dukungan mereka untuk saya dan tawaran saya untuk kerja sama politik bipartisan ditolak oleh partai-partai, membuat saya tidak punya pilihan selain mengundurkan diri,” kata Muhyiddin.

Dengan pengunduran dirinya, Muhyiddin menjadi perdana menteri dengan masa jabatan terpendek dalam sejarah Malaysia, yakni hanya 17 bulan. Pemerintahan Muhyiddin memang menghadapi perselisihan di internal koalisi. Hal itu berlangsung di tengah meningkatnya kemarahan publik atas penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai buruk. Malaysia memiliki salah satu tingkat infeksi dan kematian per kapita tertinggi di dunia.

Malaysia melaporkan 22.928 kasus baru Covid-19 pada Kamis, rekor untuk hari kedua berturut-turut. Saat ini, negara tersebut sudah mencatatkan 1,5 juta kasus dengan korban meninggal melampaui 13 ribu jiwa. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement