Senin 23 Aug 2021 12:50 WIB

Ketika Bos Intelijen Pakistan dan Taliban Sholat Berjamaah

Pakistan bertekad untuk memainkan peran positif di Afghanistan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Teguh Firmansyah
Milisi Taliban berjaga di sebuah pos pemeriksaan di Kandahar, Afghanistan, 17 Agustus 2021. Salah satu pendiri Taliban Abdul Ghani Baradar, pada 16 Agustus, menyatakan kemenangan dan mengakhiri perang selama puluhan tahun di Afghanistan, sehari setelah gerilyawan memasuki Kabul untuk menguasai negara.
Foto:

Kelompok itu terdiri dari para pemimpin yang merupakan bagian dari pemerintahan yang berbeda setelah Taliban digulingkan pada tahun 2001. “Pakistan setuju bahwa seharusnya tidak ada solusi militer untuk masalah Afghanistan dan ingin semua masalah diselesaikan melalui dialog,” ucap Qureshi dalam konferensi pers

Tujuan Pakistan saat ini adalah untuk melihat perkembangan dan kemakmuran Afghanistan. “Ketika saatnya tiba, Pakistan akan mengakui pemerintah Taliban sejalan dengan konsensus internasional, kenyataan di lapangan, serta kepentingan nasional Pakistan,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri India S Jaishankar telah berbicara tentang masalah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban dalam pidatonya di Dewan Keamanan PBB. Dia mengatakan kelompok-kelompok seperti Lashkar -e-Toiba dan Jaish-e-Mohammed terus beroperasi.

Baca juga : Facebook Larang Akun Muslim Bahas Taliban

“Di lingkungan terdekat kami, ISIL-Khorasan (ISIL-K) telah berkembang dan terus berusaha untuk memperluas jejaknya. Peristiwa yang terjadi di Afghanistan secara alami meningkatkan kekhawatiran global tentang implikasinya bagi keamanan regional dan internasional,” ucap dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement