Bharat Biotech memulai fase ketiga uji klinis vaksin Covaxin pada November silam, tetapi belum membuat banyak kemajuan hingga awal Januari karena kekurangan sukarelawan. Bharat Biotech yang telah membantah melakukan uji klinis di luar India mengatakan mereka mengirim 55 botol vaksin ke Myanmar pada Januari. Perusahaan tersebut menambahkan pengiriman itu adalah praktik standar ketika berurusan dengan calon pembeli.
Namun, pada 11 Februari, 200.000 dosis Covaxin lainnya dikirim ke Myanmar sebagai bagian dari program diplomasi pemerintah India Vaccine Maitri, di mana 1,5 juta dosis Covishield telah dikirim pada 22 Januari.
Pada ahhir Januari, media lokal mengatakan Bharat Biotech sedang mencari persetujuan dari pemerintah Myanmar dan Bangladesh untuk menguji Covaxin di kedua negara. Pejabat dari Dewan Riset Medis India (ICMR), mitra Bharat Biotech dalam memproduksi vaksin, mengatakan uji coba serupa adalah prosedur normal bagi negara-negara yang ingin mendapatkan vaksin.
Dalam laporan media lokal tersebut, Bharat Biotech menolak memberikan komentar apapun tentang uji coba asing. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima permintaan izin penggunaan darurat untuk vaksin Covaxin pada awal Juli dan belum menyelesaikan peninjauannya.
Penolakan uji coba