Menteri Nadiem meyakini bahwa buku bahan pengajaran ini bakal menempatkan peran Indonesia sebagai salah satu pendiri ASEAN dengan pengetahuan generasi mudanya soal ASEAN. "Saya juga berharap akan terus menguatkan kerja sama dan akan melahirkan terobosan baru di masa yang akan datang," tuturnya.
Salah satu guru dari MTs Negeri 2 Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Muhamd Nasir Pariusamahu mengatakan, bahan buku pengajaran 254 halaman ini sangat kontekstual dan kreatif yang sangat kekinian. Menurutnya, buku itu dilengkapi dengan pemetaan materi sesuai dengan kompetensi dasar pada kurikulum 2013.
"Konten materinya mudah dipahami dengan peta konsep dan aktivitas siswa dipadukan dengan berbagai bentuk kegiatan seperti teka teki silang, soal menjodohkan, tabel TIP, tanya jawab dan pembiasaan literasi baca tulis, dan literasi lainnya," ujarnya.
Sementara itu, Guru SMA Negeri Girimetro Wonogiri, Jawa Tengah, Retno Wahyu Wulandari menilai buku ini sebagai salah satu sumber pengajaran dalam rangka membantu menyebarkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan membangun perilaku positif siswa tentang ASEAN. "Buku ini adalah buku yang sangat bagus baik isi maupun tampilannya," ujarnya.
Menurut Guru Sejarah SMA Negeri Palangkaraya Kalimantan Tengah, Endar Priyo, buku pembelajaran ASEAN ini merupakan jawaban atas pertanyaan yang muncul pada sumber kontekstual dan kekinian mengenai ASEAN. "Buku ini menjadi penunjuang dan sumber utama bagi pembelajaran mengenai ASEAN," katanya.