Ahad 05 Sep 2021 08:06 WIB

Taliban Bubarkan Aksi Protes Perempuan dengan Tembakan

Perempuan Afghanistan menuntut persamaan hak usai Taliban berkuasa

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Nur Aini
Perempuan Afghanistan tengah belajar. Ketika di masa kekuasaan pertama Taliban pada 20 tahun silam mereka dilarang bersekolah.
Foto:

Pada Sabtu pagi (4/9), Kepala Intelijen Kuat Pakistan Jenderal Faiez Hameed melakukan kunjungan mendadak ke Kabul. Tidak jelas apa maksud kunjungan itu tapi dinas intelijen Pakistan memiliki pengaruh kuat pada Taliban.

Pimpinan Taliban bermarkas di Pakistan dan sering disebut berhubungan langsung dengan badan Intelijen Antar-Layanan. Meskipun Pakistan secara rutin membantah memberikan bantuan militer kepada Taliban, tuduhan tersebut sering dilontarkan oleh pemerintah Afghanistan dan AS.

Selain itu, di hari yang sama pula, anggota Taliban mengecat dan menutup mural yang mempromosikan perawatan kesehatan, memperingatkan bahaya HIV, dan memberi penghormatan kepada beberapa kontributor asing ikon Afghanistan, seperti antropolog Nancy Dupree. 

Mural-mural itu diganti dengan slogan-slogan ucapan selamat kepada rakyat Afghanistan atas kemenangan mereka. Juru Bicara Komisi Kebudayaan Taliban, Ahmadullah Muttaqi, mengatakan mural-mural itu dihapus karena bertentangan dengan nilai-nilai yang ditetapkan Taliban. “Mereka merusak pikiran para mujahidin dan sebagai gantinya kami menulis slogan-slogan yang akan berguna bagi semua orang,” ujar dia dalam cicitannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement