Rabu 22 Sep 2021 20:04 WIB

Desainer Afghanistan Perjuangkan Pakaian Tradisional

Pakaian tradisional perempuan Afghanistan identik dengan warna cerah dan penuh hiasan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Mahasiswa Afghanistan terlihat di Universitas Mirwais Neeka di Kandahar, Afghanistan, 20 September 2021.
Foto:

Seddeqi mengatakan dia selalu berusaha untuk menyoroti tradisi desain dan tekstil dari sebuah negara yang jarang menjadi berita utama positif di media global. "Semua orang telah melihat di Barat adalah perang dan kehancuran. Jadi bagi saya ada tujuan untuk menunjukkan sisi lain  Afghanistan dari sisi manusia, budaya, dan tradisi," ujarnya.

Banyak perempuan Afghanistan yang khawatir dengan terulangnya aturan ekstrem pada era 1990-an. Seddeqi telah memberikan banyak harapan untuk melihat wanita Afghanistan di dalam negeri maupun di luar negeri, untuk memprotes upaya Taliban mengekang kebebasan mereka. Menurut Seddeqi, dalam masyarakat patriarki, fesyen mendukung perempuan untuk mengekspresikan diri dan visibilitas.

“Saya sangat senang melihat sesama wanita Afghanistan menunjukkan bahwa apa yang dipaksakan oleh Taliban bukanlah pakaian tradisional,” kata Seddeqi.

Menurut kelompok riset Business of Fashion, Afghanistan adalah salah satu produsen wol kasmir terbesar di dunia. Selain itu, banyak orang Afghanistan bekerja sebagai perajin yang terampil dalam menyulam dan membuat manik-manik.

Perancang busana keturunan Afghanistan juga menggunakan keterampilan mereka untuk mendukung pengungsi Afghanistan dan kaum perempuan yang masih tinggal di Afghanistan. Dalam acara London Fashion Week, desainer Inggris-Afghanistan Marina Khan berencana mengadakan penjualan amal pakaian dan aksesori merek Avizeh. Khan yang lahir di London dari orang tua Afghanistan berharap Avizeh akan mendorong wanita muda keturunan Afghanistan untuk merangkul warisan mereka.

“Pada awalnya, butuh banyak keberanian bagi banyak orang untuk mulai mengenakan pakaian lokal. Sekarang, banyak gadis telah mengambilnya kembali,” ujar Khan.

Khan mengatakan pakaian perempuan tidak boleh diatur dan diawasi oleh pria. Menurutnya pakaian tradisional Afghanistan memiliki desain sederhana dan tidak terbuka. Khan juga memanfaatkan bisnisnya untuk mendukung masyarakat,seperti mengajarkan pengungsi perempuan Afghanistan tentang membangun bisnis

Khan berharap dapat bekerja dengan lebih banyak perajin perempuan di Afghanistan. Karena mereka menghadapi peluang yang semakin berkurang untuk bekerja di bawah pemerintahan baru Taliban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement