China belum memberikan komentar, namun selama ini Negeri Tirai Bambu itu mengklaim Taiwan sebagai bagian dari negaranya. Sebelumnya, mereka mengatakan penerbangan-penerbangan itu untuk melindungi kedaulatan negara dan ditunjukan pada 'kolusi' antara Taiwan dan Amerika Serikat (AS).

Serbuan terakhir sebesar ini dilakukan pada bulan Juni lalu. Saat itu, China mengirimkan 28 pesawat Angkatan Udara mereka.

Misi terbaru diluncurkan satu hari setelah Beijing menyerang menteri luar negeri Taiwan. Menggunakan kata-kata pemimpin revolusi Mao Zedong, China mengejek menlu Taiwan sebagai "lalat berisik" karena mencoba mempromosikan Taiwan ke panggung internasional.

China meningkatkan tekanan politik dan militernya untuk memaksa Taiwan menerima bagian dari wilayahnya. Sementara itu, Taiwan menegaskan mereka adalah negara merdeka dan akan mempertahankan kebebasan dan demokrasinya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika