Jumat 08 Oct 2021 18:48 WIB

Yahudi Boleh Berdoa di Al Aqsa, Warga Palestina Marah

Palestina mengingatkan akan ada eskalasi jika Yahudi diizinkan ibadah di Al-Aqsa.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
 Polisi Israel bermanuver melewati kompleks Masjid Al Aqsa seusai salat Jumat untuk membubarkan aksi protes merayakan enam tahanan Palestina yang keluar dari Penjara Gilboa, di Kota Tua Yerusalem, Jumat (10/9).
Foto:

Sebelumnya pada masa lalu, Pengadilan Tinggi telah memutuskan bahwa orang Yahudi memiliki hak hukum untuk berdoa di Bukit Bait Suci. Polisi memberlakukan larangan bagi orang Yahudi untuk melakukan doa pada hari Yom Kippur karena masalah keamanan.

Polisi mengimbau pengunjung Yahudi bawa mereka dilarang membawa barang-barang keagamaan seperti buku doa atau selendang di Kompleks Masjid Al-Aqsa.

Lokasi Temple Mount sebenarnya berada di lokasi yang sekarang jadi tempat berdirinya Masjid Al-Aqsa. Jika Yahudi ingin menghancurkan Al-Aqsa demi membangun kembali Temple Mount, maka ini bisa menimbulkan perang. Sebab, Al-Aqsa merupakan tempat suci ketiga bagi umat Muslim setelah Makkah dan Madinah.

Saat ini, Al-Aqsa di bawah kontrol lembaga Islam Waqf. Umat Yahudi hanya diperbolehkan untuk ibadah di Tembok Barat yang merupakan sisa bangunan dari Temple Mount. Namun, umat Yahudi dilarang beribadah dan masuk ke dalam Masjid Al-Aqsa.

CEO LSM Betzalmo, Shai Glick, menyambut baik keputusan pengadilan Israel tersebut. Glick mengatakan, untuk pertama kalinya orang Yahudi memiliki hak penuh untuk berdoa di Temple Mount.   “Saya yakin mulai sekarang Polisi Israel akan memahami dan menginternalisasi ini, dan doa akan terus berjalan seperti biasa,” kata Glick.

Seorang pengacara dari kelompok bantuan hukum sayap kanan Honenu yang mewakili Lipo, Moshe Polsky, menyambut baik keputusan tersebut. Dia mengatakan bahwa, keputusan itu melegalkan apa yang telah dipraktikkan di Temple Mount selama setahun terakhir dan memungkinkan orang Yahudi untuk berdoa di situs tersebut.

 “Tidak dapat dibayangkan bahwa orang-orang Yahudi di area Temple Mount tidak boleh bergumam dan berdoa bahkan dalam diam ketika Muslim diizinkan untuk melakukan segalanya seperti berdoa, bermain sepak bola, dan membuat kerusuhan sementara polisi tidak mencegahnya, dan orang Yahudi harus merasa seperti orang asing di tempat suci,” kata Polsky.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement