Para ahli dan pejabat khawatir bahwa kekuatan militer China yang tumbuh merupakan indikasi rencana untuk menguasai Taiwan. Kekhawatiran itu telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena Beijing telah meningkatkan provokasinya terhadap Taipei.
China menerbangkan pesawat tempur ke zona identifikasi udara Taiwan sebanyak 150 kali selama sekitar empat hari pada awal Oktober.
Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Chen Ming-tong mengatakan, Cina secara internal telah mempertimbangkan untuk menyerang Kepulauan Taiwan. Tetapi mereka akan menunda langkah tersebut hingga 2024.
Blokade Taiwan
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan angkatan bersenjata China mampu memblokade bandara dan pelabuhan penting Taiwan. Laporan ini memberikan gambaran betapa 'mengerikan' ancaman militer yang dapat ditimbulkan raksasa Asia itu.
China tidak pernah menarik kemungkinan untuk menggunakan kekuatan dalam merebut kendali di Taiwan. Negeri Tirai Bambu juga meningkatkan aktivitas militernya di sekitar pulau yang dikelola demokratis tersebut termasuk dengan mengirimkan pesawat tempur ke zona pertahanan udara Taiwan.
Dalam laporan dwi-tahunan yang dirilis Selasa (9/11) Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan China meluncurkan apa yang disebut medan tempur 'zona abu-abu'. Taipei menyinggung aksi 554 pesawat tempur China 'menerobos' ke zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dari September tahun lalu hingga akhir Agustus tahun ini.
Pengamat militer mengatakan, taktik itu bertujuan untuk menaklukan Taiwan dengan kelelahan. Sementara Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut Angkatan Bersenjata Cina atau People's Liberation Army (PLA) memoderenisasi kekuatan tempurnya pada 2035.