Sabtu 13 Nov 2021 15:55 WIB

China Laporkan Tambahan 75 Kasus Covid-19, Nol Kematian

Sekitar 75 persen warga China telah divaksinasi, semuanya pakai vaksin dalam negeri.

 Warga tampak memakai masker berjalan di Beijing, China, 5 November 2021. China menggulirkan strategi nol kasus Covid-19.
Foto:

Asal usul virus penyebab Covid-19

Sebuah makalah yang ditulis oleh para peneliti dari University of Science and Technology of China dan University of Chinese Academy of Science menyebutkan virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) telah menyebar di Amerika Serikat sejak September 2019. Virus penyebab Covid-19 itu diperkirakan menyebar tanpa terpantau di AS pada awal September 2019,

Peneliti memaparkan laporan tersebut dalam makalah pracetak yang diunggah di platform yang dikembangkan oleh Chinese Academy of Science (CAS), Kamis (23/9) malam. Makalah itu merupakan laporan hasil penelitian yang memadukan ilmu matematika dengan teknologi kecerdasan artifisial, serta analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap penularan penyakit.

photo
Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

Para peneliti memilih 12 di lokasi di AS yang mewakili untuk diteliti guna menemukan kasus infeksi pertama pada Agustus-Oktober 2019 atau lebih awal dari data resmi tentang kasus pertama Covid-19 di AS pada 20 Januari 2020. Hasil penelitian mengindikasikan pandemi Covid-19 di AS dimulai sekitar September 2019 dengan tingkat probabilitas yang sangat tinggi.

Selain itu, penelitian tersebut juga merujuk pada kasus terkonfirmasi di Kota Wuhan dan Provinsi Zhejiang, China untuk mendapatkan kesimpulan mengenai waktu terjadinya Covid-19. Menurut para peneliti itu, penyebaran Covid-19 di China kemungkinan dimulai pada akhir Desember 2019.

Sebuah penelitian yang mengambil data dari Lembaga Kesehatan Nasional AS pada 2 Januari-18 Maret 2020 menunjukkan pada Juni terdapat tujuh warga di lima negara bagian yakni Illinois, Massachusetts, Mississippi, Pennsylvania, dan Wisconsin yang terinfeksi. Dari data tersebut, para peneliti China menyimpulkan kasus Covid-19 terjadi sebelum kasus pertama dilaporkan di AS pada 21 Januari 2020.

Mantan kepala Bidang Epidemiologi Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular China (CCDC) Zeng Guang mengatakan bukti-bukti dari penelitian itu mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memprioritaskan AS dalam penyelidikan tahap lanjut soal asal-usul Covid-19.

"WHO masih belum mengeluarkan cetak biru yang jelas untuk penyelidikan asal-usul virus corona tahap selanjutnya. AS harus menjadi prioritas utama dalam proses ini karena ada bukti bahwa virus tersebut telah beredar di negara itu beberapa bulan sebelum kasus pertama dan banyak laboratorium biologi rahasia," kata Guang seperti dikutip Global Times.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement