Setelah mengumumkan pertunangan pada 2017, Kei dihadapkan dengan rentetan laporan yang menuduh bahwa keluarganya mengalami kesulitan keuangan. Saat itu, Mako dilaporkan mengalami gangguan stres pasca-trauma (PTSD) yang kompleks karena banyaknya sorotan media.
“Saya takut, merasa sedih dan sakit setiap kali rumor sepihak berubah menjadi cerita yang tidak berdasar,” ujar Mako pada konferensi pers setelah pernikahan mereka, dilansir Al Arabiya, Ahad (14/11).
Kei dalam pernyataan setelah pernikahan juga mengaku merasa sangat sedih karena Mako sempat berada dalam kondisi yang buruk, baik secara mental dan fisik. Ia mengatakan sangat mencintai Mako, di mana setiap orang hanya memiliki satu kehidupan dan ingin untuk menghabiskannya dengan orang yang dicintai.
Kaisar Jepang saat ini tidak memiliki kekuatan politik, tetapi merupakan tokoh simbolis yang penting. Dengan berkurangnya anggota bangsawan pria, ada beberapa perdebatan tentang perubahan aturan di Jepang, dengan jajak pendapat menunjukkan publik secara luas mendukung agar perempuan diizinkan untuk dapat naik takhta.