Kamis 18 Nov 2021 13:46 WIB

Sudan Semakin Membara, Setiap Demonstrasi Berujung Maut

Upaya mediasi menghadapi kudeta Sudan temui kebuntuan, rakyat sipil jadi korban

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Warga Sudan menghadapi polisi saat memprotes kudeta militer yang menggulingkan pemerintah bulan lalu, di Khartoum, Sudan, Rabu, 17 November 2021.
Foto:

Sebelumnya, di sebuah jalan utama Khartoum, demonstran membakar ban dan meneriakkan yel-yel "Rakyat semakin kuat dan mundur sudah mustahil". Pengunjuk rasa lain membawa gambar-gambar korban tewas dalam sejumlah aksi protes sebelumnya.

Mereka juga membawa foto Abdalla Hamdok, perdana menteri sipil yang ditangkap dalam kudeta. "Legitimasi datang dari jalan, bukan meriam," tulis sebuah poster yang dibawa demonstran.

Gambar-gambar aksi protes di kota-kota lain seperti Port Sudan, Kassala, Dongola, Wad Madani, dan Geneina beredar di media sosial. Sejumlah besar pasukan keamanan dikerahkan ke jalan-jalan utama dan persimpangan, sementara jembatan-jembatan di atas Sungai Nil ditutup, menurut beberapa saksi. Belum ada komentar dari pihak keamanan.

Pemimpin militer Jenderal Abdel Fattah al-Burhan telah mengatakan aksi damai diperbolehkan dan militer tidak membunuh demonstran. Asisten Menteri Luar Negeri Amerika Serikat untuk Urusan Afrika Molly Phee merespons keadaan di Sudan. "Saya sedih dengan laporan kekerasan dan hilangnya nyawa hari ini di Sudan," cuitnya di Twitter.

Pemerintah AS, kata dia, mengutuk kekerasan terhadap pemrotes damai dan menyerukan penghormatan dan perlindungan hak asasi manusia di negara Afrika itu. Phee bertemu Hamdok selama kunjungannya ke Khartoum pada Selasa untuk membahas cara untuk memulihkan transisi demokrasi di Sudan.

Kudeta pada 25 Oktober itu mengakhiri koalisi sipil-militer di Sudan sejak penggulingan Omar al-Bashir pada 2019. Kendati ditekan Barat dengan penangguhan bantuan ekonomi, upaya mediasi menemui kebuntuan. Insiden pada Rabu itu menambah jumlah kematian jadi 39 orang sejak kudeta, menurut data komite dokter.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement