Ahad 21 Nov 2021 22:06 WIB

Kelompok Bersenjata Culik Lima Warga China di Kongo

Kelompok bersenjata membunuh seorang petugas polisi dan menculik lima warga China.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
 Penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pasukan Kongo menjaga daerah yang mengarah ke tempat mayat ditemukan di dekat tempat konvoi PBB diserang dan duta besar Italia untuk Kongo tewas, di Nyiragongo, provinsi Kivu Utara, Kongo Senin, 22 Februari 2021.
Foto:

Presiden Felix Tshisekedi meninjau kesepakatan 'infastruktur untuk mineral' senilai 6 miliar dolar AS dengan investor-investor China yang ditanda tangani presiden sebelumnya Joseph Kabila.

Sebelumnya Tshisekedi kontrak-kontrak penambangan itu dapat ditinjau ulang sebab dikhawatirkan tidak cukup menguntungkan Kongo. Negara itu produsen kobalt terbesar di dunia dan tambang tembaga terbesar di Afrika.

Tanpa sengketa kontrak bagian timur Kongo tempat yang sulit untuk beroperasi. Beberapa milis berperang memperebutkan kekuasaan lahan dan sumber daya alam.

 

Beberapa pekan terakhir angkatan bersenjata Kongo bentrok dengan kelompok pemberontakan M23 di dekat perbatasan dengan Uganda, beberapa ratus mil sebelah utara serangan pekan ini. Pertempuran ini memaksa ribuan orang mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement