Rabu 24 Nov 2021 13:59 WIB

Taliban Berburu ISIS dan Ancaman Buah Simalakama

Para pemimpin masyarakat di Nangahar telah memohon agar Taliban mengakhiri pembunuhan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang Taliban berjaga di luar rumah sakit militer, sehari setelah ledakan bom dan serangan militan ISIS, di Kabul, Afghanistan, Rabu (3/11/2021).
Foto: EPA-EFE/STRINGER
Seorang Taliban berjaga di luar rumah sakit militer, sehari setelah ledakan bom dan serangan militan ISIS, di Kabul, Afghanistan, Rabu (3/11/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JALALABAD -- Taliban memperluas perang bayangan melawan cabang ISIS di Afghanistan. Kelompok ini mengerahkan ratusan hingga seribuan anggota ke provinsi timur negara itu.

Menurut laporan the Washington Post, Lebih dari 1.300 anggota Taliban tambahan telah dikerahkan ke provinsi Nangahar dalam sebulan terakhir. Pejabat Taliban menyebut upaya ini dalam menjalankan perintah untuk meningkatkan tempo operasi.

Baca Juga

Serangan malam Taliban terhadap tersangka anggota ISIS-Khorasan (ISIS-K) sedang meningkat. Menurut penduduk Jalalabad dan anggota Taliban, banyak dari ratusan yang ditangkap telah menghilang atau ditemukan tewas.

"Pertarungan itu sulit, dan ya terkadang brutal, tetapi kita harus membasmi Daesh tidak hanya untuk Afghanistan, tetapi untuk seluruh dunia. Jika seseorang tidak menyerah kepada kami, kami akan membunuh mereka," kata anggota Taliban di bawah sayap intelijen kelompok itu di Jalalabad, Qari Nurullah Fateh, merujuk pada ISIS.

Unit yang dijalankan Fateh melakukan beberapa operasi pencarian untuk tersangka ISIS di Jalalabad hampir setiap malam dari matahari terbenam hingga shalat subuh.

Sebelumnya, para anggota hanya akan meninggalkan pangkalan sekali atau dua kali seminggu. Fateh memperkirakan bahwa tujuh sampai 10 tersangka ISIS ditangkap di Jalalabad setiap minggu dan sekitar enam tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement