Tindakan keras Taliban telah mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh provinsi. Muncul propaganda perekrutan ISIS yang menyerukan penduduk Nangahar untuk bangkit dan melawan.
Tidak jelas berapa banyak anggota baru yang bergabung dengan ISIS, tetapi sejak Taliban mengambil alih Afghanistan, menurut penilaian PBB, kelompok itu semakin kuat, menjadi lebih aktif dan memperluas kehadirannya ke hampir setiap provinsi Afghanistan.
Gelombang serangan ISIS di seluruh Afghanistan adalah tantangan berkelanjutan pertama terhadap cengkeraman keamanan Taliban sejak kelompok itu menguasai negara itu pada Agustus. Namun, pertempuran yang meningkat di Nangahar berisiko meregangkan sumber daya Taliban yang terbatas dan semakin mengasingkan banyak orang Afghanistan.
Serangan ke jalalabad
ISIS mulai menyerang Jalalabad dalam beberapa minggu setelah pengambilalihan Taliban. Komandan Taliban setempat awalnya menanggapi dengan membunuh beberapa kolaborator yang dituduh terlibat dan menggantung tubuh mereka di sepanjang jalan utama dan di persimpangan yang sibuk.
"Ini adalah cara yang sangat efektif untuk merespons. Itu adalah pelajaran bagi orang-orang bahwa inilah yang terjadi jika Anda bergabung dengan Daesh. Kami ingin menunjukkan kepada mereka konsekuensinya," kata Fateh.
Fateh memperkirakan ada 40 anggota Taliban yang digantung. Puluhan tersangka kolaborator turut deksekusi. Dia mengatakan hukuman dilakukan sesuai dengan hukum Islam dan disetujui oleh kepemimpinan provinsi Taliban.
Tapi sejak pembunuhan brutal, menurut data yang dikumpulkan oleh pejabat kesehatan setempat, kekerasan terus meningkat. Beberapa penduduk Jalalabad dan mantan pejabat pemerintah Afghanistan memperingatkan bahwa pendekatan Taliban untuk memulihkan ketertiban akan mendorong upaya perekrutan ISIS.
Para pemimpin masyarakat di Nangahar telah memohon agar Taliban mengakhiri pembunuhan. "Jika tidak, kita tidak dapat menghentikan pemuda kita untuk bergabung dengan [ISIS] dan awal dari era yang sangat brutal,” kata peneliti ekstremis yang berbasis di London, Abdul Sayed.
Juru bicara direktorat intelijen Taliban, Khalil Hamraz, mengakui pengambilalihan militer oleh Taliban atas negara itu secara tidak sengaja mendukung barisan ISIS. Serangan Taliban di penjara-penjara di seluruh negeri membebaskan anggota ISIS yang dipenjarakan yang sekarang mengancam keamanan di Afghanistan. "Selama kemenangan Imarah Islam, sayangnya banyak tahanan Daesh berhasil melarikan diri," katanya.
Hanya saja, dalam beberapa bulan sejak itu, Taliban telah menangkap sekitar 600 tersangka ISIS dan menjinakkan bahan peledak mematikan. Anggota ISIS di Afghanistan diperkirakan berjumlah antara 2.000 dan 3.500, hanya sebagian kecil dari sekitar 70.000 pejuang di jajaran Taliban.