Kamis 25 Nov 2021 13:46 WIB

Tantangan Berat ASEAN: Pencegahan HIV-AIDS di Tempat Kerja

Pencegahan HIV/AIDS di tempat kerja jadi tantangan berat negara-negara ASEAN.

Petugas menunjukkan tiga sampel darah yang terindikasi positif HIV/AIDS saat test HIV/AIDS. Negara-negara ASEAN belum memiliki pedoman konsultasi dan pengecekan tentang HIV/AIDS di tempat kerja.
Foto:

Haiyani berharap, workshop tersebut akan menghasilkan memiliki pedoman konsultasi dan pengecekan tentang HIV/AIDS di tempat kerja. Salah satunya diwujudkan melalui perluasan layanan akses konseling dan tes HIV bagi pekerja dengan pelaksanaan konseling dan testing HIV/AIDS di tempat kerja (VCT) serta penyusunan buku panduan di tingkat nasional maupun regional.

"VCT ini merupakan upaya program komprehensif pencegahan dan penanggulangan HIV di tempat kerja," katanya.

Selain menerbitkan pedoman konsultasi dan pengecekan tentang HIV AIDS di tempat kerja, workshop tersebut juga menjadi ajang bertukar informasi dan pengalaman antarnegara anggota ASEAN, termasuk soal perlindungan terhadap kesehatan pekerja agar dapat menjaga dan meningkatkan produktivitas, khususnya di usia produktif.  Sebab, banyak yang terserang HIV/AIDS di usia produktif.

Haiyani menjelaskan workshop kedua ini merupakan rangkaian kerangka kerja ASEAN Occupational Safety and Health Network (ASEAN-OSHNET) 2021-2025 di bawah Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan K3. Penyelenggaraannya sekaligus dalam rangka mendukung Keketuaan Menteri Ketenagakerjaan RI selaku ASEAN Labour Ministers Meeting 2020-2022.

Workshop dihadiri oleh 10 negara ASEAN, yakni Brunei, Kamboja, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam, dan Indonesia. Workshop kedua ini juga merupakan pembahasan lanjutan terhadap draf panduan konsultasi dan pengujian HIV-AIDS di tempat kerja yang telah mendapatkan masukan dari negara Anggota ASEAN pada workshop pertama pada Juni 2021.

"Kami berharap dengan melaksanakan kegiatan workshop ini, para anggota ASEAN dapat saling berbagi wawasan dan pengalaman, khususnya dalam penyempurnaan panduan ASEAN dalam rangka peningkatan kapasitas penerapan program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di tempat kerja, serta pelaksanaan VCT di tempat kerja dengan kekhususan karakteristik dari tiap negara anggota," ujar Haiyani.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement