Sebelumnya pada Kamis (25/11), para ilmuwan Afrika Selatan mengatakan, mereka telah mendeteksi varian baru Covid-19 dalam jumlah kecil. Saat ini mereka sedang berupaya untuk memahami implikasi potensialnya.
Varian ini juga telah ditemukan di Botswana dan Hong Kong. Tetapi Badan Keamanan Kesehatan Inggris mengatakan tidak ada kasus yang terdeteksi di Inggris. Ahli epidemiologi Imperial College London, Neil Ferguson, mengatakan, varian B.1.1.529 memiliki jumlah mutasi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sel protein yang melonjak. Hal ini mendorong peningkatan jumlah kasus secara pesat di Afrika Selatan.
"Langkah pemerintah untuk membatasi perjalanan dengan Afrika Selatan, karena (varian baru Covid-19) itu sangat bijaksana," kata Ferguson.
“Namun, kami belum memiliki perkiraan tentang sejauh mana varian B.1.1.529 mungkin lebih menular atau lebih resisten terhadap vaksin, jadi terlalu dini untuk dapat memberikan penilaian berbasis bukti tentang risiko yang ditimbulkannya," ujar Ferguson menambahkan.