Rabu 01 Dec 2021 17:32 WIB

Sanksi Teheran Dicabut, Israel Bersiap Serang Iran

Israel khawatir Iran akan memiliki senjata nuklir.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto:

Israel menentang JCPOA karena tidak cukup membatasi pengayaan uranium Iran. Menurut pejabat Iran, Tel Aviv semakin khawatir bahwa AS tengah mempertimbangkan perjanjian nuklir. Itu akan membuat AS mencabut beberapa sanksi sebagai imbalan atas pembekuan Iran dari program nuklirnya, yang telah maju jauh melampaui batasan JCPOA.

Upaya diplomatik Israel sangat terfokus pada AS, untuk meyakinkan Washington agar tidak mencabut sanksi. Prancis, Jerman, dan Inggris bersimpati dengan pesan-pesan Israel. Sementara itu, meskipun telah ada komunikasi antara Cina dan Israel tentang ancaman nuklir Iran, Beijing kurang menerima.

Para diplomat dalam pembicaraan Wina dari Prancis, Inggris, dan Jerman mengatakan bahwa akan ada masalah jika pada pekan ini Iran tidak menunjukkan bahwa mereka menganggap serius negosiasi. Masih belum jelas bagi para diplomat apakah Iran akan melanjutkan pembicaraan nuklir atau tidak.

Pasalnya pada Juni lalu, pihak terkait memperkirakan kesepakatan 70-80 persen selesai. Kedua belah pihak belum menyelesaikan masalah sentrifugal canggih Iran yang digunakan untuk memperkaya uranium.

Adapun laporan bahwa Iran sedang bergerak menuju pengayaan uranium 90 persen meski laporan itu tidak dapat dikonfirmasi. "Mencapai kesepakatan sangat mendesak, tetapi mereka tidak ingin memaksakan tenggat waktu yang dibuat-buat," kata para diplomat.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh mengatakan, penghapusan sanksi AS dalam pembicaraan pemulihan JCPOA sangat penting bagi negaranya.

“Yang penting bagi kami adalah bagaimana mencapai kesepakatan yang baik di Wina. Dari titik mana pembicaraan akan dimulai di Wina, kurang penting,” kata Khatibzadeh dalam sebuah konferensi pers pada 15 November lalu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement