Kamis 02 Dec 2021 11:05 WIB

PBB Kecam Larangan Perjalanan karena Varian Omicron

Sekjen PBB menyebut larangan perjalanan yang mengisolasi satu negara tidak adil

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sekjen PBB menyebut larangan perjalanan yang mengisolasi satu negara tidak adil. Ilustrasi.
Foto:

Pada Rabu (24/11), pihak berwenang Afrika Selatan melaporkan keberadaan virus yang sangat bermutasi ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Masih banyak yang belum diketahui tentang varian baru, termasuk apakah varian itu lebih menular, seperti yang diduga oleh beberapa otoritas kesehatan. Termasuk apakah varian Omicron dapat membuat orang lebih sakit parah, dan menggagalkan vaksin.

Ketakutan varian baru telah mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk bergerak cepat memperketat kontrol perbatasan. Mereka mencegah terulangnya lockdown ketat tahun lalu dan penurunan ekonomi yang tajam.

Otoritas Hong Kong telah memperluas larangan masuk bagi non-warga negara dari beberapa negara seperti Angola, Ethiopia, Nigeria, dan Zambia mulai 30 November. Selain itu, non-penduduk yang telah bepergian ke Austria, Australia, Belgia, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Israel, dan Italia dalam 21 hari terakhir tidak akan diizinkan memasuki kota mulai 2 Desember.

Di Australia, lima pelancong dinyatakan positif Omicron. Mereka saat ini sedang menjalani karantina. Para pejabat menjelaskan mereka tidak menunjukkan gejala atau menunjukkan gejala yang sangat ringan.

Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan dua pelancong dari Johannesburg yang positif Omricon di Sydney telah transit melalui Bandara Changi. Australia menunda pembukaan kembali perbatasan negara untuk pelajar internasional dan migran terampil.

"Kami melakukan ini karena sangat berhati-hati, tetapi pandangan kami (Omicron) adalah varian yang dapat dikelola," kata Menteri Kesehatan Federal Australia Greg Hunt.

Kanada memperpanjang larangan masuk terhadap pendatang dari sepuluh negara Afrika wilayah selatan mencakup Nigeria, Malawi, dan Mesir. Menteri Kesehatan Jean-Yves Duclos menuturkan Kanada akan mewajibkan orang yang datang melalui udara dari semua negara kecuali Amerika Serikat untuk mengikuti tes Covid-19.

Sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) pada Selasa menyarankan orang Amerika agar tidak melakukan perjalanan ke Niger, Papua Nugini, Polandia, Trinidad, dan Tobago. CDC menyebut sekitar 80 negara tujuan masuk dalam klasifikasi Level 4 atau risiko Sangat Tinggi setelah Gedung Putih mengumumkan pembatasan perjalanan baru terkait varian Omicron.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement