Sabtu 04 Dec 2021 22:15 WIB

Partai Komunis China Kecam Demokrasi Amerika Serikat 

Partai Komunis China tuding demokrasi Amerika Serikat perparah Covid-19

Partai Komunis China tuding demokrasi Amerika Serikat perparah Covid-19. Ilustrasi Amerika Serikat China
Foto:

Justru Taiwan diundang dalam acara tersebut dan membuat China marah. Padahal China menilai wilayah itu harus berada di bawah kekuasaannya, telah membuat marah Beijing. 

Hubungan Amerika Serikat -China tetap tegang meskipun pertemuan puncak virtual antara Biden dan pemimpin China Xi Jinping bulan lalu. 

Presiden Amerika Serikat telah berulang kali membingkai perbedaan dengan China dalam seruannya yang lebih luas bahwa demokrasi dapat menawarkan jalan yang lebih baik kepada manusia menuju kemajuan daripada otokrasi. 

China telah dituduh melakukan penahanan massal, penyiksaan dan pelanggaran hak asasi manusia lainnya karena memaksakan pengawasan atas komunitas etnis di wilayah barat terpencil Tibet dan Xinjiang. Partai tersebut menolak tuduhan itu dan mengatakan sedang membasmi ekstremisme dan gerakan separatis. 

Kesulitan baru-baru ini yang dihadapi oleh beberapa negara demokrasi Barat telah membuat para pemimpin Partai Komunis lebih percaya diri pada sistem yang dijalankan Beijing. 

Media pemerintah sering mengutip kekacauan pemberontakan di Capitol Amerika Serikat setelah pemilihan presiden terakhir. Laporan terbaru yang dikeluarkan mengatakan dunia saat ini menghadapi tantangan demokrasi yang berlebihan. 

Pejabat China sering menuduh Amerika Serikat dan lainnya menggunakan demokrasi sebagai kedok untuk mencoba menekan kebangkitan China. Tuduhan itu pun digemakan oleh Wakil Menteri Departemen Publisitas Partai Komunis Xu Lin. 

"Amerika Serikat menyebut dirinya sebagai 'pemimpin demokrasi' dan mengatur serta memanipulasi apa yang disebut KTT untuk Demokrasi," katanya. 

"Faktanya, itu menindak dan menghambat negara-negara dengan sistem sosial dan model pembangunan yang berbeda atas nama demokrasi," ujar Xu. 

Xu menilai tidak demokratis bagi orang lain untuk menuntut bentuk demokrasi mereka. Dia mengatakan bahwa mereka sendiri memiliki rekam jejak yang beragam. 

 

"Pemerintahan domestik mereka kacau, tetapi mereka menuding dan mengkritik demokrasi lain. Apakah ini demokrasi yang mereka iklankan?" ujar Xu.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement