Senin 06 Dec 2021 14:38 WIB

Aung San Suu Kyi Divonis Empat Tahun Penjara

Suu Kyi dinilai bersalah karena telah menghasut rakyat.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi.
Foto:

Pada saat yang sama, pengadilan setuju mengizinkan kesaksian  pada pekan  ini atas tuduhan virus Corona dengan saksi pembela tambahan. Sebelumnya saksi itu tidak dapat menghadiri pengadilan karena kesehatan yang buruk.

Tuntut dibatalkan

Pengacara Suu Kyi berusaha keras agar tuduhan penghasutan itu dibatalkan. Bukti penuntut terdiri dari pernyataan yang diunggah di halaman Facebook partai Suu Kyi. Pengacara pembela berargumen bahwa Suu Kyi dan seorang terdakwa lainnya, mantan Presiden Win Myint, tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas pernyataan tersebut.

Mantan wali kota Naypyitaw, Myo Aung, adalah terdakwa lain dalam dakwaan tersebut. Dia  diancam hukuman maksimal dua tahun penjara dan denda. Win Myint dihukum total empat tahun dan Myo Aung dua tahun.

Keputusan atas dakwaan kedua Suu Kyi tentang pelanggaran pembatasan virus Corona dijadwalkan pada 14 Desember. Hukuman maksimum untuk setiap dakwaan adalah tiga tahun penjara dan denda.

Kasus-kasus lain terhadap Suu Kyi yang sekarang sedang diadili mencakup dugaan impor tidak terdaftar dan penggunaan walkie-talkie oleh penjaga keamanannya. Kemudian pelanggaran Undang-Undang Rahasia Resmi, dengan ekonom Australia yang dipenjara Sean Turnell adalah terdakwa bersama.

Terdapat empat dakwaan korupsi terpisah yang mencakup dugaan penerimaan suap dan penyalahgunaan jabatan untuk mendapatkan persyaratan yang menguntungkan dalam transaksi properti. Masing-masing dakwaan korupsi diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda.

Pengadilan atas tuduhan korupsi kelima belum dimulai. Media pemerintah pekan lalu mengumumkan tuduhan keenam juga telah diajukan terhadap Suu Kyi. Tuduhan terbaru menuduh Suu Kyi dan Win Myint korupsi dalam memberikan izin untuk menyewa dan membeli helikopter.

Kamboja kunjungi Myanmar

Sementara itu, Perdana Menteri Kamboja Hun Sen berencana mengunjungi Myanmar untuk melakukan pembicaraan dengan penguasa militer, Senin (6/12). Dia mengatakan para pejabat junta juga harus diundang ke pertemuan-pertemuan ASEAN.

"Ada kemungkinan besar saya akan mengunjungi Naypyidaw untuk bertemu dengan Jenderal Min Aung Hlaing untuk bekerja dengannya. Jika saya tidak bekerja dengan pimpinan, dengan siapa saya bisa bekerja?" kata Hun Sen

Posisi Myanmar sebagai anggota dari 10 negara ASEAN telah menjadi sorotan usai kudeta 1 Februari. Pemimpin junta militer Min Aung Hlaing tidak diundang ke pertemuan puncak tahunan ASEAN pada Oktober yang diselenggarakan oleh Brunei setelah anggota gagal mencapai sebuah konsensus.

Tapi Hun Sen menyarankan semua 10 anggota akan mendapatkan perwakilan. Kamboja adalah tuan rumah blok regional itu untuk tahun depan "Ini adalah anggota keluarga ASEAN, mereka harus memiliki hak untuk menghadiri pertemuan," kata Hun Sen dalam komentar saat upacara peresmian proyek konstruksi yang didanai Cina.

Hun Sen merujuk pada konvensi lama ASEAN untuk tidak ikut campur dalam urusan internal masing-masing. "Di bawah piagam ASEAN, tidak ada yang memiliki hak untuk mengusir anggota lain," katanya.

Menteri luar negeri Myanmar yang ditunjuk militer akan mengunjungi Kamboja pada Selasa (7/12). Myanmar berada dalam krisis sejak Min Aung Hlaing menggulingkan pemerintahan sipil yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 1 Februari.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement