REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Hampir dua pertiga pemilih Jepang mendukung Perdana Menteri Fumio Kishida. Berdasarkan jajak pendapat surat kabar bisnis Nikkei masyarakat Negeri Sakura menyambut baik kebijakan pandemi virus Corona pemerintah termasuk menutup sementara perbatasan bagi wisatawan asing.
Pada Senin (27/12) Nikkei melaporkan dukungan untuk kabinet Kishida naik 4 persen dari jajak pendapat sebelumnya empat bulan yang lalu. Kini 65 persen responden mendukung pemerintahannya.
Sekitar 61 persen responden jajak pendapat yang digelar Jumat (24/12) hingga Ahad (26/12) itu mengevaluasi positif kebijakan anti-virus korona Kishida. Angka tertinggi sejak pertama kali Nikkei menggelar jajak pendapat mengenai kebijakan pandemi pemerintah Februari 2020 lalu.
Ditengah kemunculan varian Omicron yang sangat menular pada November lalu Kishida mengumumkan larangan masuk bagi orang asing selama satu bulan. Pekan lalu ia memperpanjang kebijakan itu hingga liburan tahun baru.
Kishida mulai menjabat pada bulan Oktober lalu, menggantikan Yoshihide Suga yang duduk di kursi perdana menteri selama satu tahun. Dukungan masyarakat padanya turun drastis karena kebijakan pandemi Covid-19.
Beberapa pekan terakhir Jepang mendeteksi beberapa ratus kasus infeksi virus Corona per hari. Turun dari puncaknya pada bulan Agustus lalu yang lebih 20 ribu kasus per hari.