Jumat 14 Jan 2022 15:30 WIB

Korut Melawan Sanksi AS, Ancam akan Bertindak Lebih Kuat

Pyongyang menilai tujuan sanksi AS adalah untuk mengisolasi dan mencekik Korut.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Infografis Kim Jong Un Intensifkan Uji Coba Rudal Korut
Foto:

AS berulang kali menyerukan Pyongyang untuk melanjutkan diplomasi yang terhenti karena ketidaksepakatan tentang pencabutan sanksi dan langkah-langkah perlucutan senjata nuklir. Namun Korut kian bergeming.

Pemerintahan Biden pada Rabu (12/1) menjatuhkan sanksi pada lima warga Korut atas peran mereka dalam memperoleh peralatan dan teknologi untuk program rudal Korut. Sanksi dijatuhkan sebagai tanggapannya terhadap uji coba rudal terbaru Korut sebanyak dua kali dalam sepekan. AS juga mengatakan akan mendorong PBB memberikan sanksi baru ke Korut.

Pengumuman oleh Departemen Keuangan AS datang hanya beberapa jam setelah Korut mengeklaim bahwa Kim Jong-un mengawasi uji coba rudal hipersonik yang sukses pada Selasa. Uji coba rudal hipersonik dikatakan Kim akan sangat meningkatkan pencegah perang nuklir negara itu.

Uji coba rudal Selasa adalah demonstrasi kedua Korut dari rudal hipersoniknya dalam sepekan. Dalam beberapa bulan belakangan negara itu telah meningkatkan uji coba rudal baru yang berpotensi berkemampuan nuklir yang dirancang untuk membanjiri sistem pertahanan rudal di kawasan tersebut, sebab terus memperluas kemampuan militernya di tengah pembekuan diplomasi dengan AS.

Senjata hipersonik, yang terbang dengan kecepatan lebih dari Mach 5, atau lima kali kecepatan suara, dapat menimbulkan tantangan penting bagi sistem pertahanan rudal karena kecepatan dan kemampuan manuvernya.

Senjata semacam itu ada dalam daftar keinginan aset militer canggih yang diluncurkan Kim awal tahun lalu bersama dengan rudal multi-hulu ledak, satelit mata-mata, rudal jarak jauh berbahan bakar padat, dan rudal nuklir yang diluncurkan dari kapal selam.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement