Rabu 19 Jan 2022 22:04 WIB

WHO: 18 Juta Kasus Tercatat di Seluruh Dunia Selama Sepekan

Dunia masih dapat mengurangi efek omicron dengan penerapan protokol kesehatan baik.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Vaksinator menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga kepada lansia saat pencanangan vaksinasi Booster COVID-19 di RSUD Wangaya, Denpasar, Bali, Jumat (14/1/2022). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 18 juta kasus pekan lalu ketika varian omicron melanda dunia.
Foto:

Tedros juga mengatakan, beberapa pekan ke depan masih melihat kritis bagi petugas kesehatan dan sistem kesehatan di banyak negara. Dia mendesak semua orang melakukan yang terbaik untuk mengurangi risiko infeksi untuk membantu menghilangkan tekanan dari sistem."Sekarang bukan waktunya menyerah dan mengibarkan bendera putih," kata Tedros.

Dia mengatakan, dunia masih dapat secara signifikan mengurangi efek gelombang saat ini dengan berbagi alat kesehatan secara efektif dan menerapkan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat yang telah dicoba dan benar. Dia mengutip COVAX, sebuah fasilitas yang dikembangkan oleh WHO untuk mengurangi ketidakadilan vaksin, dan mitra seperti Gavi, sebuah aliansi untuk membantu mendistribusikan vaksin.

"Saya bangga COVAX mengirimkan dosis satu miliarnya selama akhir pekan," kata Tedros. "Tentu saja, itu tidak cukup, dan kita harus berbuat lebih banyak."

Menurut Tedros, tetap lebih penting dari sebelumnya untuk memberikan vaksin kepada yang tidak divaksinasi pada saat omicron. "Pandemi ini belum berakhir, dan dengan pertumbuhan omicron yang luar biasa secara global, varian baru kemungkinan akan muncul, itulah sebabnya pelacakan dan penilaian tetap penting," katanya.

"Saya khawatir jika kita tidak mengubah model saat ini, kita akan memasuki fase kedua dan bahkan lebih merusak dari ketidaksetaraan vaksin," tukasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement