REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Perdana Menteri Jacinda Ardern mendesak masyarakat Selandia Baru bersatu melawan pandemi Covid-19. Virus itu memaksa masyarakat negara Pasifik tersebut memperingati Hari Waitangi lewat daring.
Hari Waitangi atau dalam bahasa Maori disebut Te Rā o Waitangi dianggap sebagai hari pendirian Selandia Baru. Hari itu menandai penandatanganan Traktat Waitangi pada 6 Februari 1840, yang dianggap sebagai dokumen pendirian Selandia Baru.
Namun virus corona varian Omicron yang sangat menular terus menyebar di Selandia Baru sehingga peringatan hari bersejarah itu terpaksa dilakukan melalui daring. Ardern mendesak masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi.
"Kita semua memiliki tugas untuk melakukan semua yang dapat kita lakukan untuk melindungi masyarakat kita dengan semua alat yang diberikan sains dan medis pada kita," kata Ardern, Ahad (6/2/2022).
"Kebersamaan merupakan sesuatu yang telah kita tunjukan selama beberapa tahun terakhir, saya tahu itu tidak selalu mudah, tapi kita terlah bersama dan kami terus lakukannya," tambah perdana menteri dalam rekaman pidatonya.
Data Kementerian Kesehatan Selandia Baru menunjukkan sekitar 93 persen populasi yang memiliki syarat vaksin di usia 12 tahun ke atas sudah divaksin lengkap. Sementara 49 persen orang dewasa yang sudah memenuhi syarat sudah menerima vaksin booster. Tapi angka infeksi terus bertambah.
Pada Ahad ini Selandia Baru melaporkan 208 kasus infeksi di masyarakat. Setelah rekor di hari sebelumnya yang sebanyak 243 kasus.
Hari Waitangi diambil dari nama wilayah di bagian utara Selandia Baru. Traktat Waitangi ditandatangani perwakilan tahta Inggris dan lebih dari 500 kepala suku Maori.
Maori yang mencakup 15 persen populasi Selandia Baru terusir selama masa penjajahan Inggris. Beberapa tahun terakhir banyak yang berunjuk rasa di Hari Waitangi untuk hak-hak sipil dan sosial.
Pada bulan Desember lalu pemerintah Ardern mendirikan Otoritas Kesehatan Maori. Lembaga itu bertujuan agar masyarakat Maori mendapatkan akses kesehatan yang lebih baik.
"Kami memiliki kewajiban memastikan semua orang pada akses perawatan kesehatan yang mereka butuhkan dan anda tidak meninggal lebih muda dari semua orang lain di Selandia Baru hanya karena anda orang Maori," kata Ardern