Penulis laporan yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan ia ingin menghilangkan ketakutan pada fasilitas isolasi pemerintah. Ia mengatakan menerima banyak makanan dan obat-obatan tapi merekomendasikan untuk membawa penutup telinga dan masker mata sendiri.
Pihak berwenang tidak menanggapi permintaan komentar lebih lanjut. Amerika Serikat (AS) sudah mengangkat kerasnya pendekatan China pada Covid-19. Washington memperingatkan warganya yang hendak ke China "pada penegakan hukum setempat dan kebijakan Covid-19 sewenang-sewenang." Beijing membantah tuduhan AS sebagai "tuduhan tanpa dasar".
Ketika Lu dikarantina keluarganya bertanya siapa yang akan merawatnya? Apakah ada perawat, dokter.
"Nenek saya bukan seseorang yang dapat hidup mandiri," kata cucunya.
"Bila ada perawat yang terinfeksi Covid-19 dan tanpa gejala, mengapa mereka tidak bisa bersama-sama? Kekacauan dan tragedi yang terjadi di Shanghai saat ini benar-benar bermuara pada kebijakan yang kejam," tambahnya.
Sementara itu Qiu keluarga pasien Donghai lainnya Shen Peiying mengatakan ia yakin kebijakan karantina berkontribusi atas kematian pasien yang hanya dapat terbaring di tempat itu. Qiu mengatakan pasien berusia 72 tahun itu tidak terinfeksi Covid-19.
Setelah beberapa pekan tidak ada kabar staf rumah sakit mengabarkan Shen meninggal dunia karena infeksi pernapasan. Qiu menolak memberi izin untuk kremasi karena masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan perawatan apa yang diterima Shen ketika perawatnya di karantina.
"Bila mereka semua dikarantina siapa yang merawat para pasien," kata Qiu.