Dalam beberapa hari terakhir, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Palang Merah mengorganisir penyelamatan warga sipil yang terjebak di pabrik. Dua pejabat Ukraina menginformasikan ada sekitar 100 orang yang diyakini masih berada di terowongan bawah tanah kompleks. Pihak lain mengatakan itu sukar dikonfirmasi.
Analis militer memprediksi serangan Rusia terhadap Odesa mungkin berfungsi memicu Ukraina menjaga area barat daya dan menempatkan lebih banyak pasukan di sana. Itu akan menarik konsentrasi penjagaan menjauh dari front timur, di mana militer Ukraina melakukan serangan balasan ke Rusia di dekat kota timur laut Kharkiv.
Menyusul perkembangan tersebut, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyampaikan optimismenya terhadap militer negaranya.
"Jika kami cukup kuat di front militer dan memenangkan pertempuran untuk Donbas, yang akan sangat penting untuk dinamika perang berikutnya, tentu saja kemenangan bagi kami dalam perang ini akan menjadi pembebasan sisa wilayah kami," kata Kuleba dalam sebuah wawancara.
Pernyataan itu mengisyaratkan Ukraina ingin mencoba merebut kembali Krimea serta wilayah Donbas. Namun, banyak analis menganggap militer Ukraina tidak cukup kuat untuk mengusir Rusia, dikutip dari AP, Selasa (10/5/2022).