Sejak Rusia melancarkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari, Finlandia mulai memikirkan perubahan kebijakan besar. Finlandia secara bertahap meningkatkan kerja sama dengan NATO sebagai mitra, sejak Rusia mencaplok Krimea pada 2014. Namun sejak invasi Rusia ke Ukraina, negara-negara Nordik telah menahan diri dari untuk bergabung dengan NATO, demi menjaga hubungan persahabatan dengan negara tetangga di wilayah timurnya.
Pandangan orang Finlandia tentang NATO telah berubah dengan cepat setelah Rusia memulai operasi khusus di Ukraina. Dukungan publik Finlandia untuk bergabung dengan NATO telah meningkatselama beberapa bulan terakhir.
Jajak pendapat terbaru oleh penyiar publik YLE menunjukkan 76 persen orang Finlandia mendukung keanggotaan NATO. Sementara 12 perse menentang keanggotaan NATO. Sebelum perang di Ukraina, dukungan untuk keanggotaan Finlandia untuk NATO hanya bertahan di angka sekitar 25 persen.
Hubungan non-blok militer telah lama mendapatkan dukungan dari orang Finlandia sebagai cara untuk menghindari konflik. Namun invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan sebagian besar orang Finlandia menilai hubungan persahabatan dengan Rusia sebagai ungkapan kosong belaka. Pergeseran cepat Finlandia menuju keanggotaan NATO kemungkinan akan diikuti oleh negara tetangganya, Swedia.