Senin 13 Jun 2022 17:49 WIB

Persenjataan Nuklir Global Diprediksi Naik dalam Satu Dekade Mendatang

Sembilan negara bersenjata nuklir terus memodernisasi persenjataan mereka.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Gambar satelit dari Planet Labs PBC ini menunjukkan situs nuklir Natanz Iran, serta konstruksi yang sedang berlangsung untuk memperluas fasilitas di gunung terdekat, dekat Natanz, Iran, 9 Mei 2022. The Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) memperkirakan, persenjataan nuklir global bakal tumbuh dalam satu dekade mendatang.
Foto:

Kendati demikian, dia mengisyaratkan komitmen yang dibuat China dengan empat negara kekuatan nuklir lainnya tentang menghindari terjadinya perang nuklir. “China selalu mengadopsi kebijakan larangan penggunaan pertama dan kami akan mempertahankan kemampuan nuklir kami pada tingkat minimal yang diperlukan untuk keamanan nasional kami,” ujarnya.

Terkait hal tersebut, Fu secara terbuka meminta AS dan Rusia mengurangi persenjataan nuklir mereka. “AS dan Rusia masih memiliki 90 persen hulu ledak nuklir di bumi. Mereka harus mengurangi persenjataan nuklir mereka dengan cara yang tidak dapat diubah serta mengikat secara hukum,” ucapnya.

Lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB sekaligus negara kekuatan nuklir dunia, yakni AS, Rusia, Inggris, Prancis dan China, sepakat mengenai tanggung jawab mereka untuk menghindari terjadinya perang nuklir. Kelima negara tersebut satu suara perihal pentingnya menciptakan suasana keamanan dan stabilitas. “Kami menyatakan tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir. Hal itu tak boleh dimulai,” kata Kremlin dalam sebuah pernyataan mewakili kelima negara kekuatan nuklir dunia tersebut pada 3 Januari lalu.

Mereka sepakat penggunaan senjata nuklir memiliki konsekuensi yang luas. “Kami juga mengonfirmasi bahwa senjata nuklir, selama mereka ada, harus melayani tujuan defensif, pencegahan terhadap agresi serta pencegahan perang,” kata Kremlin.

 

Selain Kremlin, Prancis juga merilis pernyataan serupa. Ia menyatakan kelima negara menegaskan tekad terhadap kontrol senjata nuklir dan perlucutan senjata. Pendekatan bilateral dan multilateral bakal dilakukan dalam rangka pengendalian senjata nuklir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement