Salah satu tawaran yang tidak dipedulikan oleh Korut, menurut pejabat itu, adalah soal penyediaan vaksin Covid-19. Pyongyang, Ibu Kota Korea Utara, telah setiap hari mengumumkan jumlah pasien yang mengalami demam.
Hanya saja, otoritas tidak menyebut mereka sebagai pasien Covid-19. Tampaknya itu terjadi karena kurangnya alat pengujian.
Kalangan pakar juga curiga bahwa angka-angka yang dilaporkan media yang dikendalikan pemerintah lebih kecil dari keadaan sebenarnya. Korut pada Kamis melaporkan ada 26.010 orang lagi yang mengalami gejala demam.
Jumlah keseluruhan pasien demam yang tercatat di negara itu sejak akhir April telah mencapai hampir 4,56 juta orang. Jumlah total kematian tercatat 73 orang.
Korea Utara mengatakan gelombang Covid-19 telah menunjukkan tanda-tanda penurunan. Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan pernyataan Pyongyang awal bulan ini dan meyakini bahwa keadaan di negara itu justru sedang memburuk.