Selasa 12 Jul 2022 03:15 WIB

AS Berencana Bangun Kompleks Diplomatik di Atas Tanah Palestina di Yerusalem Timur

Kompleks kedutaan AS akan berada di tanah Palestina dan langgar hukum internasional

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Kompleks kedutaan AS akan berada di tanah Palestina dan langgar hukum internasional. Ilustrasi.
Foto:

Ketika ditanya mengapa butuh waktu lama bagi AS untuk membuka kembali misi diplomatik di Yerusalem, Price menyebut pembukaan kantor konsulat ini perlu dikoordinasikan oleh pemerintah Israel. "Jelas ini adalah masalah kompleks yang juga perlu kami koordinasikan dengan Pemerintah Israel. Namun kami berkomitmen untuk melakukannya dan kami terus mendiskusikannya dengan Israel dan Palestina," kata Price.

Sebelumnya AS telah memberi sinyal untuk meningkatkan misi diplomatiknya ke Palestina dengan membuka kembali dan mengubah Unit Urusan Palestina (PAU) menjadi Kantor Urusan Palestina-AS (OPA) di Yerusalem. OPA akan melapor langsung ke Washington mengenai masalah-masalah substantif.

Sebelumnya AS telah memberi sinyal untuk meningkatkan misi diplomatiknya ke Palestina dengan membuka kembali dan mengubah Unit Urusan Palestina (PAU) menjadi Kantor Urusan Palestina-AS (OPA) di Yerusalem. OPA akan melapor langsung ke Washington mengenai masalah-masalah substantif.

"OPA beroperasi di bawah naungan Kedutaan Besar AS di Yerusalem dan melaporkan hal-hal substantif langsung ke Biro Urusan Timur Dekat di Departemen Luar Negeri," kata juru bicara OPA.

Juru bicara itu mengatakan perubahan nama dilakukan untuk lebih menyelaraskan dengan nomenklatur Departemen Luar Negeri. "Struktur operasi OPA yang baru dirancang untuk memperkuat pelaporan diplomatik dan keterlibatan diplomasi publik kami," ujarnya.

Seorang pejabat senior Palestina mengatakan kepada Reuters bahwa dalam panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken beberapa hari lalu, Presiden Mahmoud Abbas menolak alternatif apa pun selain pembukaan kembali Konsulat AS di Yerusalem.

Sebelum menjadi PAU, misi diplomatik Washington di Palestina bernama Konsulat AS di Yerusalem. Mereka fokus pada tujuan kenegaraan Palestina di kota itu. Mantan presiden AS Donald Trump kemudian secara resmi menutup konsulat dan menurunkan status kantor misi diplomatik sebagai PAU di bawah Kedutaan Besar AS yang dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 2018.

Langkah itu membuat warga Palestina geram. Warga Palestina menilai pemindahan Kedutaan Besar AS merusak aspirasi mereka untuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan. Israel merebut Yerusalem Timur pada 1967, menyebut Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terpisahkan.

Di bawah era Trump, staf dan fungsi mantan konsulat sebagian besar tetap sama. Namun mereka berada di bawah Kedutaan Besar, bukan di jalur bilateral AS-Palestina yang ketat. Bekas gedung konsulat, yang sekarang menjadi kantor OPA, terletak di Yerusalem barat.

Pemerintahan Biden telah berjanji untuk membuka kembali kantor Konsulat AS di Yerusalem. Akan tetapi Israel tidak setuju dan mengusulkan agar kantor konsulat dibuka di Ramallah. Kementerian Luar Negeri Israel menolak berkomentar mengenai pembentukan kantor misi Palestina-AS di Yerusalem.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement