Senin 01 Aug 2022 16:19 WIB

RI Ajukan Pengaturan Kapal Selam Bertenaga Nuklir di PBB

Geografis RI menambah kerentanan atas potensi risiko program kapal selam nuklir.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Kapal selam (ilustrasi). Indonesia siap mengusulkan pengaturan program kapal selam bertenaga nuklir pada forum PBB yang akan dilangsungkan di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat (AS) mulai Senin (1/8/2022) hingga (26/8/2022).
Foto:

Selain itu, material nuklir yang digunakan dalam kapal selam militer juga rentan untuk diselewengkan menjadi senjata. Jika tidak diatur dengan ketat, kegiatan ini akan menjadi preseden yang justru akan mendorong proliferasi senjata nuklir. 

Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk PBB Arrmanatha Nasir dalam kesempatan yang sama menjelaskan konferensi tentang NPT tahun ini menjadi penting karena dilaksanakan saat dunia menghadapi situasi global yang sangat dinamis. Ini termasuk berkaitan dengan perang di Ukraina.

Ia mengatakan, Indonesia akan terus mendorong konferensi NPT tahun ini bakal menghasilkan komitmen yang lebih maju dari negara-negara pemilik senjata nuklir mengenai perlucutan senjata nuklir. Arrmanatha melihat saat ini memang terjadi pembelahan, yakni ada negara-negara Barat yang mendukung Ukraina dan negara-negara yang lebih dekat kepada Rusia.

"Ini yang kita mencoba hindari dalam konteks NPT. Karena kalau ini terus berlangsung, termasuk dalam konteks isu NPT, ini akan terus mempersulit proses apapun yang maju di dalam pembahasan multilateral," ujar Arrmanatha.

NPT ditandatangani oleh 191 negara PBB, terutama negara-negara pemilik senjata nuklir dan negara yang tidak mempunyai senjata nuklir. NPT memiliki tiga tujuan, yakni perlucutan senjata nuklir, non-proliferasi senjata nuklir, dan penggunaan energi nuklir untuk kepentingan damai.

 

Konferensi Peninjauan terhadap NPT digelar setiap lima tahun sekali sejak 1975. Terakhir, konferensi ini digelar pada 2015. Sebab tertunda pada 2020 karena pandemi Covid-19 dan kembali digelar pada Agustus ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement