Kamis 04 Aug 2022 16:15 WIB

ASEAN, Korsel, dan Inggris Berkomitmen Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi Hijau

Transisi energi memerlukan kerja sama investasi besar dan alih teknologi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Dari kiri ke kanan; Menteri Luar Negeri Vietnam But Thanh Son, Menteri Luar Negeri Kamboja Peak Sokhonn, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Kedua Brunei Erywan Yusof, berfoto bersama selama Sidang Pleno Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN ke-55 (AMM ke-55) di Phnom Penh, Kamboja, Rabu, 3 Agustus 2022.
Foto:

Penandatanganan kerja sama untuk bantuan teknis dan pendanaan infrastruktur berkelanjutan UK-ASEAN Catalytic Green Finance Facility Trust Fund merupakan langkah awal yang sangat baik untuk terus memajukan kemitraan di bidang ekonomi hijau. Selain ekonomi hijau, Retno mengangkat isu pentingnya ASEAN-Inggris berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas.

Retno mengingatkan bahwa apa yang terjadi di Ukraina dapat terjadi di kawasan lain. "Apa yang terjadi Ukraina merupakan cerminan tidak adanya trust atau adanya distrust yang berkepanjangan," kata Retno.

Indonesia juga menekankan pentingnya ASEAN-Inggris mengutamakan gelora kolaborasi. Kerja sama minilateral harus menjadi pijakan bagi terciptanya stabilitas perdamaian dan bukan justru menciptakan perpecahan.

 

Dalam pertemuan pertama ini, telah diadopsi Rencana Aksi Tindak Lanjut Kemitraan ASEAN-Inggris untuk Periode 2022-2026. Draft tersebut antara lain berisi kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama bidang ekonomi kreatif termasuk melalui penguatan kewirausahaan dan pengembangan pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement