Sabtu 06 Aug 2022 00:20 WIB

Afrika Selatan Laporkan Kematian Pertama Terkait Vaksin Covid-19 J&J

Seorang penerima vaksin J&J di Afrika Selatan meninggal dunia.

Rep: Adysha Citra Ramadani, Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Johnson & Johnson atau vaksin Janssen (ilustrasi). Otoritas di Amerika Serikat telah mengungkapkan bahwa ada peningkatan risiko sindrom Guillain-Barre dalam kurun enam pekan setelah vaksinasi.
Foto:

Pada saat itu, otoritas Amerika Serikat mencatat ada 100 laporan sindrom Guillain-Barre pada penerima vaksin J&J. Sebanyak 95 kasus di antaranya merupakan kasus kematian.

Dari temuan tersebut, ditemukan satu kasus kematian. Regulator kesehatan Eropa juga menambahkan sindrom Guillain-Barre sebagai kemungkinan efek samping untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baik vaksin Covid-19 AstraZeneca maupun J&J menggunakan teknologi vektor virus yang serupa. Berkaitan dengan kasus kematian di Afrika Selatan, Chief Executive South African Health Products Regulatory Authority (SAHPRA), Boitumelo Semete-Makokotlela, menekankan bahwa vaksinasi masih memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan risikonya.

"Dalam konteks kami, kami telah menyuntikkan sekitar 9 juta (dosis) vaksin Janssen (J&J), dan ini merupakan kasus pertama yang berkaitan secara kausal dengan GBS (sindrom Guillain-Barre)," ungkap Makokotlela.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement