Pada saat itu, otoritas Amerika Serikat mencatat ada 100 laporan sindrom Guillain-Barre pada penerima vaksin J&J. Sebanyak 95 kasus di antaranya merupakan kasus kematian.
Dari temuan tersebut, ditemukan satu kasus kematian. Regulator kesehatan Eropa juga menambahkan sindrom Guillain-Barre sebagai kemungkinan efek samping untuk vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Baik vaksin Covid-19 AstraZeneca maupun J&J menggunakan teknologi vektor virus yang serupa. Berkaitan dengan kasus kematian di Afrika Selatan, Chief Executive South African Health Products Regulatory Authority (SAHPRA), Boitumelo Semete-Makokotlela, menekankan bahwa vaksinasi masih memiliki manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan risikonya.
"Dalam konteks kami, kami telah menyuntikkan sekitar 9 juta (dosis) vaksin Janssen (J&J), dan ini merupakan kasus pertama yang berkaitan secara kausal dengan GBS (sindrom Guillain-Barre)," ungkap Makokotlela.