Ahad 14 Aug 2022 06:18 WIB

WHO Pertimbangkan Ganti Nama Penyakit Cacar Monyet, Apa Sebab?

Istilah cacar monyet dikhawatirkan memiliki konotasi rasis dan menghina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Reiny Dwinanda
Foto yang dipasok CDC pada 1997 memperlihatkan kulit lengan kanan dan dada seorang pasien ditumbuhi lesi cacar monyet. WHO mempertimbangkan untuk memberi nama baru bagi penyakit cacar monyet.
Foto:

Banyak penyakit lain, termasuk ensefalitis Jepang, virus Marburg, influenza Spanyol, dan Middle Eastern Respiratory Syndrome (MARS) diberi nama berdasarkan wilayah geografis tempat penyakit itu pertama kali muncul atau diidentifikasi. WHO belum secara terbuka menyarankan untuk mengubah nama-nama itu.

photo
Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)

Sampai saat ini, ada lebih dari 31 ribu kasus cacar monyet yang diidentifikasi secara global sejak Mei, dengan mayoritas di luar Afrika. Cacar monyet telah menjadi endemi di beberapa bagian Afrika tengah dan barat selama beberapa dekade dan tidak diketahui memicu wabah besar di luar benua itu hingga Mei.

WHO menyatakan penyebaran global cacar monyet sebagai keadaan darurat internasional pada Juli, sementara Amerika Serikat menyatakan epideminya sendiri sebagai keadaan darurat nasional awal bulan ini. Di luar Afrika, 98 persen kasus terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria.

Dengan pasokan vaksin global yang terbatas, pihak berwenang berlomba untuk menghentikan cacar monyet sebelum menjadi penyakit baru yang semakin menyebar.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement