Kamis 08 Sep 2022 19:10 WIB

UNDP: Indeks Pembangunan Manusia Mundur

Pandemi Covid-19 dan perang Ukraina menurunkan HDI tahun 2020 dan 2021.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Seorang anak bermain sepeda di area trek sepeda pada proyek pembangunan ruang terbuka hijau (RTH) di Binong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa (12/7/2022). Pandemi Covid-19 dan perang Ukraina menurunkan HDI tahun 2020 dan 2021.
Foto:

Kontributor terbesar turunnya HDI terletak pada rentang harapan hidup. Angkanya turun dari rata-rata 73 tahun pada tahun 2019 menjadi 71,4 tahun pada tahun 2021.

Laporan itu juga menyebutkan bagaimana kekuatan transformatif seperti perubahan iklim, globalisasi, polarisasi politik memberikan ketidakpastian dalam tingkat "yang tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia sebelumnya" sehingga menimbulkan rasa tidak aman.

"Kita hidup di masa-masa yang sangat sulit, apakah bumi tenggelam di bawah laut, bumi tanpa air, bumi yang terbakar atau dunia yang di terjebak pandemi," kata Steiner.

Namun laporan itu juga memberikan catatan positif dengan mengatakan perbaikan bisa dilakukan dengan fokus pada tiga bidang: investasi pada energi terbarukan, bersiap menghadapi pandemi di masa depan, dan memberikan jaminan untuk menyerap guncangan dan inovasi pada penguatan kapasitas menghadapi krisis di masa depan.

"Untuk mengarungi ketidakpastian, kami harus melipatgandakan pembangunan manusia dan melihat melampaui kesehatan dan kemakmuran masyarakat," kata penulis utama laporan UNDP Pedro Conceicao.

"Itu masih penting, tapi kami juga harus melindungi planet ini dan memberikan masyarakat alat yang mereka perlukan untuk merasa lebih aman, mendapatkan kembali rasa memiliki kendali pada hidup mereka dan memiliki harapan pada masa depan," tambahnya.

 

Swiss menjadi negara dengan pembangunan paling maju di dunia dengan skor 0,962 menang tipis dari Norwegia dan Islandia. Pertama kali dilaporkan tahun 1990, Amerika Serikat berada di peringkat paling atas tapi kini berada di posisi 21. Peringkat terbawah ada Niger, Chad dan Sudan Selatan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement