Rabu 02 Nov 2022 10:47 WIB

Dari Kanjuruhan, Itaewon dan India, Tragedi Kerumunan Tewaskan 400 Orang dalam Sebulan

Lebih dari 400 orang tewas pada Oktober dalam serangkaian bencana terkait kerumunan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Korban meninggal insiden perayaan Halloween di distrik Itaewon, Seoul, 30 Oktober 2022. Menurut Choi Seong-beom selaku kepala pemadam kebakaran Yongsan Seoul, sedikitnya 151 orang tewas dan 82 lainnya luka-luka setelah berdesakan di daerah Itaewon, Seoul saat kerumunan besar masyarakat datang untuk merayakan Halloween.
Foto:

Sedangkan di Indonesia, pemerintah masih menyelidiki tragedi 1 Oktober di Kanjuruhan  yang menewaskan 135 orang, termasuk puluhan anak-anak. Polisi menembakkan gas air mata ke stadion, dengan beberapa gerbang terkunci, setelah beberapa kerumunan dari 42 ribu orang yang datang tumpah ke lapangan, membuat mereka bergegas menuju pintu keluar, dan menyebabkan tabrakan.

Ketua Organisasi Keamanan Dunia Indonesia Soehatman Ramli mengatakan Associated Press, kasus tersebut dapat terjadi tanpa rencana manajemen risiko yang tepat dan tindakan dalam keadaan darurat. “Rencana ini harus mencakup jalur evakuasi dan manajemen kerumunan untuk mengendalikan situasi panik,” katanya.

Polisi mengatakan, stadion Kanjuruhan di kota Malang tidak memiliki sertifikat operasi yang layak. Sebanyak enam orang akan dikenakan tuntutan pidana karena kelalaian, termasuk tiga petugas polisi yang mengizinkan atau memerintahkan petugas untuk menggunakan gas air mata.

"Pengalaman telah menunjukkan bahwa gas air mata di stadion olahraga adalah resep bencana, dalam hal itu mengagitasi orang banyak, itu menciptakan kecenderungan untuk melawan di antara orang banyak, dan perilaku yang lebih agresif,” kata Ramli.

Kejadian terbaru ambruknya jembatan gantung yang baru diperbaiki di negara bagian Gujarat India pada akhir pekan. Peristiwa ini menewaskan 134 orang dan pihak berwenang telah mengumumkan penangkapan sembilan orang, termasuk manajer operator jembatan.

Jembatan berusia 143 tahun itu dibuka kembali empat hari sebelum keruntuhan pada 30 Oktober. Investigasi masih berlangsung, tetapi seorang pejabat setempat mengatakan kepada surat kabar Indian Express, bahwa perusahaan membuka kembali jembatan tanpa terlebih dahulu memperoleh sertifikat kelaikan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement