Rabu 16 Nov 2022 13:19 WIB

Jokowi Tegaskan Perang Harus Segera Dihentikan

Pernyataan Jokowi menanggapi dugaan serangan rudal Rusia ke Polandia.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolandha
Presiden Indonesia Joko Widodo berbicara selama KTT para pemimpin G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Selasa, 15 November 2022. Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan agar perang di dunia dapat segera dihentikan.
Foto:

Kementerian Pertahanan Rusia sendiri telah membantah adanya serangan rudal Rusia di wilayah Polandia. Mereka menyebut tuduhan tersebut sebagai provokasi yang disengaja untuk meningkatkan eskalasi.

Pada penyelenggaran KTT G20 di hari pertama kemarin, Jokowi juga meminta agar semua negara bersama-sama menghentikan perang yang terjadi. Jokowi menekankan, semua negara memiliki tanggung jawab yang sama untuk menyelamatkan masyarakat dunia. Karena itu, semua negara pun harus menghormati hukum internasional dan juga prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten.

“Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk rakyat kita, tapi juga untuk rakyat dunia. Bertanggung jawab artinya menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip piagam PBB secara konsisten,” kata Jokowi dalam sambutannya di G20 dengan tema 'Kondisi Ekonomi Global, Ketahanan Pangan, dan Energi', Selasa (15/11/2022).

Jokowi menekankan, semua negara memiliki tanggung jawab untuk menghentikan perang. Jika perang tidak berakhir, lanjutnya, maka akan sulit bagi dunia untuk maju. Selain itu, dunia juga akan sulit untuk memegang tanggung jawab atas masa depan generasi saat ini dan juga generasi yang akan datang.  

“Bertanggung jawab artinya menciptakan situasi win-win (keuntungan bersama), bukan situasi zero sum (kalah dan menang),” ujar dia.

 

Jokowi pun mengajak negara-negara G20 agar tidak memecah belah dunia dan tidak membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin. Sebagai negara demokrasi yang memiliki 17 ribu pulau dan 1.300 suku bangsa, Indonesia menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan. Ia mengatakan, semangat yang sama pun juga harus ditunjukan oleh G20.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement