Selasa 10 Jan 2023 08:44 WIB

Sembilan Orang Tewas dalam Kerusuhan di Peru

Sejak awal Desember 2022 Peru dilanda gelombang unjuk rasa.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Warga berjalan di sepanjang jalan raya Pan-Amerika yang diblokir sebagai bagian dari protes terhadap Kongres dan pemerintahan Presiden Dina Boluarte di Ica, Peru, Jumat, 6 Januari 2023. Protes terus berlanjut menyusul penggulingan pendahulu Boluarte, Pedro Castillo, setelah dia mencoba membubarkan Kongres. (Foto AP/Martin Mejia)
Foto: AP
Warga berjalan di sepanjang jalan raya Pan-Amerika yang diblokir sebagai bagian dari protes terhadap Kongres dan pemerintahan Presiden Dina Boluarte di Ica, Peru, Jumat, 6 Januari 2023. Protes terus berlanjut menyusul penggulingan pendahulu Boluarte, Pedro Castillo, setelah dia mencoba membubarkan Kongres. (Foto AP/Martin Mejia)

REPUBLIKA.CO.ID, LIMA -- Kantor ombudsman Peru mengatakan, setidaknya sembilan orang tewas dalam bentrokan di dekat bandara Juliaca, Peru selatan. Bentrokan terjadi dalam aksi unjuk rasa yang menuntut pemerintah menggelar pemilu lebih awal dan membebaskan mantan presiden Pedro Castillo dari penjara.

Total korban jiwa terbaru dalam kerusuhan anti-pemerintah bertambah menjadi 31 orang. Aksi unjuk rasa digelar sejak awal Desember setelah Castillo diturunkan dan ditangkap usai ia mencoba membubarkan Kongres dengan ilegal.

Baca Juga

Ia menjalani 18 bulan masa tahanan prasidang atas dakwaan pemberontakan. Castillo menolak tuduhan itu. "Kami meminta pasukan keamanan dan ketertiban menggunakan kekuataan yang legal, diperlukan dan proporsional dan kami mendesak kantor kejaksaan umum menggelar penyelidikan untuk mengklarifikasi fakta," kata kantor ombudsman Peru di  Twitter, Senin (9/1/2023).

Aksi unjuk rasa kembali dimulai pekan lalu setelah sempat terhenti selama musim liburan. Selain menuntut pemilihan umum lebih awal dan Castillo dibebaskan, pengunjuk rasa juga meminta Presiden Dina Boluarte turun, Kongres ditutup, dan konstitusi diubah. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement