REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Robert Hur ditunjuk sebagai penasihat khusus untuk menyelidiki apakah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengelola dokumen sensitif pemerintah dengan cara yang tidak tepat. Hur merupakan pejabat tinggi Departemen Kehakiman yang berpengalaman dalam penyelidikan kebocoran informasi rahasia.
Ia ditunjuk Jaksa Agung AS Merrick Garland pada Kamis (12/1/2023) lalu. Hur merupakan jaksa agung Negara Bagian Maryland selama pemerintahan mantan presiden Donald Trump. Jabatan terakhirnya sebelum ditunjuk sebagai penasihat khusus adalah rekan litigasi di firma hukum Gibson, Dunn & Crutcher.
Garland mengatakan Hur akan bertindak sebagai jaksa kuasi-independen yang menentukan apakah catatan rahasia saat Biden menjabat sebagai wakil presiden disimpan dengan cara yang tidak tepat di kediamannya di Delaware dan di lembaga think tank di Washington. "(Hur akan memeriksa) apakah ada orang atau entitas yang melanggar hukum," kata Garland.
Trump menunjuk Hur sebagai kepala penegak hukum federal di Maryland pada tahun 2018. Ia meninggalkan jabatan itu diakhir masa kepresidenan Partai Republik pada awal 2021.
Selama menjabat sebagai Jaksa Agung Maryland ia memproses hukum mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional Harold Martin yang mencuri banyak dokumen rahasia badan intelijen AS. Saat itu pemerintah menyebutnya sebagai pencurian informasi rahasia terbesar di AS.
Martin divonis sembilan tahun penjara pada tahun 2019. Hur lulusan tanford Law School dan Harvard College, ia pernah menjabat sebagai pembantu Deputi Jaksa Agung Rod Rosenstein sebelum ditunjuk Jaksa Agung Maryland. Ia juga pernah menjadi panitera Kepala Hakim Mahkamah Agung William Rehnquist.
"Rob bekerja di bidang ini cukup lama, ia tahu apa yang ia selidiki," kata Rosenstein di CNN setelah Hur ditunjuk sebagai penasihat khusus.
Hur menerima Penghargaan Kejaksaan Agung untuk "kinerja yang luar biasa dan jaksa yang luar biasa" selama ia menjabat sebagai asisten jaksa di Distrik Maryland dari 2007 sampai 2014. Ia juga membantu Christopher Wray di Departemen Kehakiman sebelum Wray ditunjuk untuk memimpin FBI.
"Saya akan menilai penyelidikan dengan penghakiman yang adil, imparsial dan tidak memihak," kata Hur dalam pernyataan setelah ia ditunjuk sebagai penasihat khusus.
Ia menambahkan ia berniat untuk 'mengikuti fakta dengan menyeluruh dan cepat tanpa rasa takut atau memihak.' Gedung Putih berjanji bekerja sama dalam penyelidikan penasihat khusus.